REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran diturunkan oleh Allah dalam bahasa Arab. Hal ini jelas dibuktikan dengan firman Allah SWT, diantaranya
Surat Yusuf ayat 2,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.
Surat Ibrahim ayat 4,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ فَيُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Melansir laman aboutislam.net, mantan ketua Komite Fatwa Al-Azhar Syekh Atiyyah Saqr mengatakan orang-orang Arab awal menggunakan kata-kata yang tidak berasal dari bahasa Arab karena pengaruh budaya lain terhadap mereka.
Orang Arab, seperti orang lain, menggunakan nama yang asing bagi budaya mereka tetapi kata-kata itu dengan mudah diserap dengan berlalunya waktu. Mereka menjadi bagian dari kata-kata Arab yang dapat dengan mudah masuk pada aturan tata bahasa Arab yang terkenal.
Jelas dari ayat-ayat tersebut di atas bahwa Alqur'an diturunkan dalam bahasa Arab karena bahasa Arab adalah bahasa asli orang-orang Arab. Mengungkap Alqur'an dalam bahasa Arab diperlukan bagi orang-orang Arab untuk memahami pesan Alqur'an dan memahaminya dengan mudah.
Namun, diketahui bahwa ada serapan kata-kata dari bahasa yang berbeda karena kontak yang erat antara individu dan kelompok. Interaksi seperti itu sudah biasa dalam kehidupan sosial kita.
Jadi, interpolasi kata-kata seperti itu mungkin merupakan produk dari perpindahan dari satu bahasa ke bahasa lain, atau karena fakta bahwa dua bahasa memiliki asal yang sama. Oleh karena itu, selama kata-kata non-Arab mudah diserap ke dalam bahasa Arab, mereka dianggap sebagai kata-kata Arab.
Aturan yang sama yang diterapkan dalam bahasa Arab juga berlaku untuk Alqur'an. Menurut beberapa cendekiawan muslim, ada kata-kata non Arab dalam Alqur'an seperti Alqistas, tetapi kata-kata itu telah menjadi bahasa Arab karena orang-orang Arab menggunakannya dengan lembut dan mereka telah masukpada aturan tata bahasa Arab .
Dalam Tafsirnya , Imam Al-Qurtubi, menyatakan, “Tidak ada perbedaan di antara keempat Imam Fikih bahwa ada kata-kata non-Arab dan nama-nama diri dalam Al-Qur’an seperti Nuh, Lut, Imran, Jibril.” Namun, ini tidak berarti ada kesepakatan para ulama tentang masalah ini. Sebaliknya, sangat kontroversial, seperti yang akan diklarifikasi berikut ini,
Ada beberapa perbedaan pendapat di antara para ulama apakah bahasa Alqur'an termasuk kata-kata asing. Beberapa sarjana, termasuk Al-Tabari dan Al-Baqillani, berpandangan bahwa semua kata-kata dalam Alqur'an adalah bahasa Arab dan bahwa kata-kata asing yang ditemukan dalam Alqur'an adalah bagian dari bahasa Arab.
Ini memperjelas bahwa beberapa kata berasal dari non Arab telah menjadi kata-kata Arab karena kebiasaan sehari-hari. Namun, diakui bahwa ada nama orang non-Arab dalam Alqur'an, seperti Imran, Nuh, dan sebagainya.Ulama lain berpendapat bahwa Alquran memang mengandung kata-kata yang tidak digunakan dalam bahasa Arab, seperti:
Al-Qistas (Al Isra ayat 35), berasal dari bahasa Yunani.
Al-Sijjil (Al Hijr ayat 74 ), berasal dari bahasa Persia.
Al-Ghasaq ( An naba ayat 25 ), berasal dari bahasa Turki.
At-Tur (Al Baqarag ayat 63), berasal dari bahasa Suriah; dan
Al-Kifl ( Al Hadid ayay 28 ), berasal dari bahasa Abyssinian.
Beberapa sarjana telah menulis buku tentang topik 'kosa kata asing dalam Alquran', misalnya Al-Suyuti yang menyusun sebuah buku kecil dengan daftar 118 ekspresi dalam bahasa yang berbeda.
Sumber:
https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/quran-hadith/are-there-any-non-arabic-words-in-the-quran/