REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kisah tentang kedalaman iman para sahabat Rasulullah Muhammad ﷺ banyak diabadikan dalam kitab sirah. Termasuk cerita tentang kekhusyukan mereka ketika melakukan sholat.
Adalah Abad bin Bisyr. Sahabat bernama lengkap Abad bin Basyir bin Waqsy Al-Asyhali Al-Khazraji itu mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah ﷺ dan termasuk salah satu pahlawan besar sahabat Nabi ﷺ.
Suatu ketika, dalam Perang Dzat Ar-Riqa, sahabat yang lahir pada tahun 33 sebelum hijrah itu bertugas menjaga benteng pertahanan kaum Muslimin secara bergantian dengan Ammar bin Yasir.
Dan di suatu malam, dia meminta Ammar untuk tidur lebih dulu dan dia yang berjaga. Melihat suasana benteng aman, dia pun menunaikan sholat. Lalu tak lama kemudian, seorang pasukan musuh menyusup dan membidik anak panahnya ke tubuh Abad.
Lantas Abad yang masuk Islam di tangan duta besar Islam, Mushab bin Umair di Madinah tersebut mencabut anak panah itu lalu meneruskan sholatnya. Lalu si musuh kembali membidik Abad, dan dia lagi-lagi mencabut anak panah di tubuhnya kemudian meneruskan sholatnya. Ketika sujud, dia membangunkan Ammar.
Setelah sholat selesai, Ammar bertanya soal mengapa Abad tidak membangunkan dirinya ketika musuh membidiknya dengan anak panah. Lalu Abad menjawab, "Saat itu aku sedang membaca ayat yang membuatku terharu dan aku enggan berhenti membacanya sampai selesai."
Dalam sebuah riwayat, Aisyah RA mengakui keistimewaan Abad bin Bisyr. Aisyah pernah berkata:
ثلاثة من الأنصار لم يكن أحد يعتد عليهم فضلا ، كلهم من بني عبد الأشهل : سعد بن معاذ ، وعباد بن بشر ، وأسيد بن حضير
"Ada tiga orang dari kaum Anshar yang tidak ada seorang pun yang bisa mengungguli mereka dalam hal keutamaan. Mereka adalah Sa'ad bin Muadz, Usaid bin Hudhair, dan Abad bin Bisyr."
Abad wafat dalam Perang Yamamah saat melawan pasukan Musailamah Al-Kadzdzab. Abad adalah sahabat yang membunuh Musailamah dalam perang tersebut, dan dalam perang ini pula, dia gugur sebagai syahid.