REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Azhar Rasyid, Penilik sejarah Islam
Walaupun Eropa dikenal sebagai salah satu benua terkecil di Eropa, benua ini merupakan salah satu yang paling maju ilmu pengetahuannya. Para ilmuwan Eropa telah menghasilkan berbagai penemuan bermanfaat selama ratusan tahun terakhir yang dipakai di berbagai belahan dunia lainnya.
Landasan penemuan itu adalah ilmu alam, yang antara lain mencakup biologi, fisika, dan matematika. Namun, menyebut progres ilmu alam di Eropa, khususnya matematika tak lengkap tanpa menyebut nama seorang ilmuwan Muslim, Al Khawarizmi.
Berkat sumbangan Al Khawarizmilah orang-orang Eropa mengenal angka-angka Hindu dan Arab serta prinsip-prinsip aljabar. Al Khawarizmi tak hanya dianggap sebagai ilmuwan matematika terbesar di Abad Pertengahan Islam, melainkan juga sebagai salah satu ilmuwan matematika terbesar di dunia.
Siapa Al Khawarizmi? Nama lengkapnya Abu Ja’far Muḥammad ibn Mūsā al-Khwārizmī. Ia lahir di Khawarizm (Kheva) di selatan Laut Aral di Asia Tengah pada tahun 780. Ia pernah bekerja di perpustakaan terkenal di zamannya, Bayt al-Hikmah, yang dikelola oleh Al-Ma’mun, khalifah ketujuh Abbasiyah.
Di perpustakaan ini para ilmuwan membaca buku-buku pengetahuan lama serta mendiskusikan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan. Aktivitas lain yang dilakukan para ilmuwan di perpustakaan ini adalah penerjemahan karya-karya klasik ilmu pengetahuan dari bahasa Yunani ke bahasa Arab.