Ibaratnya ada satu wadah yang bisa memasukan kosakata Arab yang dipilih oleh orang Quraisy dari berbagai macam suku kabilah yang ada di sekitar semenanjung Arab itu. 

“Jadi bahasa arab itu mengalami satu perkembangan. Misalnya suku Tamim memiliki satu suku kata yang bagus maka oleh Quraisy memasukan dalam kosakatanya," kata kiai Ahsin.  

Selain itu perlu juga mengetahui kebudayaan orang Arab sebelum datangnya Alquran saat Alquran diturunkan. Pada saat itu menurut kiai Ahsin bangsa Arab adalah orang-orang yang ummy meski begitu memiliki kekuatan dalam hafalannya. Orang-orang Quraisy juga sangat berpengaruh di jazirah Arab karena menguasai Makkah. 

Selanjutnya, menurut kiai Ahsin seseorang yang ingin melanjutkan mendalami Alquran juga diperlukan penguasaan terhadap ilmu balaghah. Menurutnya ilmu balaghah sangat penting agar seseorang dapat menikmati keindahan sastra Alquran.

Serta yang juga tak kalah penting adalah mempelajari tarikh Alquran. Memahami bagaimana Alquran diturunkan dari Lauhul Mahfudz kepada Nabi Muhammad ﷺ dan kepada umatnya hingga saat ini.  

Penting juga untuk mengetahui tentang bagaimana kodifikasi ayat-ayat Alquran, hingga penulisan tanda baca atau harakat. Selain itu seseorang juga dapat memahami visi misi Alqruan dari nama-nama Alquran yang terdapat lebih dari 20 nama. 

Seseorang yang ingin mendalami Alquran juga perlu menguasai tashrif, isytiqaq, ma'ni, bayan, dan badi', nasikh wal mansukh, asbabun nuzul dan masih banyak lainnya. Termasuk juga yang penting adalah mengenal berbagai metode dalam menafsirkan Alquran.       

Ikuti Whatsapp Channel Republika