Rabu 08 Dec 2021 05:50 WIB

Kadar Berbeda Mimpi Bertemu Rasulullah SAW dan Caranya

Mimpi bertemu Rasulullah SAW sangat mungkin terjadi

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Mimpi bertemu Rasulullah SAW sangat mungkin terjadi, Ilustrasi Rasulullah SAW.
Foto:

Hal ini kembali pada tingkah laku orang yang bermimpi karena pasang-surutnya dalam keistiqamahannya. Sesungguhnya Nabi (yang tampak dalam mimpi) layaknya seperti cermin (bagi orang yang bermimpi).” (Syekh Hasan Muhammad Syaddad, Kaifiyah al-Wushul li ru’yati sayyidina ar-Rasul, hal. 24).  

Sementara itu, Prof Quraish Shihab membagikan cara untuk dapat berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam mimpi. Penyusun kitab Tafsir al-Misbah ini mengatakan setidaknya ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk dapat bermimpi bertemu Rasulullah ﷺ.

Pertama, mengikuti keteladanan Rasulullah ﷺ. Dalam salah satu video yang diunggah di kanal YouTube resmi Quraish Shihab, pakar tafsir dan ilmu Alquran ini menjelaskan bahwa meneladani perilaku dan amalan harian Rasulullah ﷺ bukan hanya dengan melaksankan ibadah harian, melainkan juga melakukan sunnah-sunnah kecil yang dilakukan Rasulullah ﷺ, seperti adab masuk rumah, hingga kebiasaan lain Rasulullah ﷺ. 

“Dibanding amalan-amalan yang sifatnya sunnah, saya kira yang paling sulit adalah meneladani akhlak beliau,” kata Prof Quraish yang dikutip Republika.co.id, Senin (6/12). 

Cara kedua yang dapat dilakukan adalah memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Bersholawat, kata Quraish, merupakan hal mudah yang dapat dilakukan dengan rutin dan mampu memberikan ketenangan bagi pembacanya. 

“Sering bershalawat setiap waktu dan setiap hari dapat menghadirkan kelapangan hati. Itulah mengapa membaca shalawat Nabi dianjurkan setiap waktu, meskipun tidak berwudhu,” terang pendiri Pusat Studi Al-Quran itu.

Cara terakhir adalah berdakwah atau menyampaikan pesan-pesan kebenaran Islam, baik melalui perilaku maupun dalam bentuk nasihat. “Ada banyak cara, tapi ketiga hal itulah yang bisa dilakukan,” ujar mantan Menteri Agama itu. 

Dia juga menjelaskan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk bertemu dengan Rasulullah ﷺ melalui mimpinya, sebab Rasulullah ﷺ benar-benar tidak bisa diserupai oleh makhluk lain. 

“Mimpi yang pasti benar itu bila kita mimpi Rasulullah ﷺ, yang bermimpi itu bisa bermacam-macam, ada yang muda, ada yang tua. Tapi yang jelas, mimpi bertemu Rasulullah ﷺ tidak mungkin salah, yang salah adalah jika bermimpi bertemu Tuhan,” ujar pria yang masuk dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia itu. 

Baca juga: 5 Dalil Tegaskan Rasulullah SAW Bukan Penebus Dosa Umatnya

Dia menjelaskan, terdapat banyak hadits yang meriwayatkan keutamaan berjumla dengan Rasulullah dalam mimpi, salah satunya adalah hadits riwayat Imam Muslim. “Hadits itu berbunyi:

  من رآني في المنام فقد رآني، فإن الشيطان لا يتمثل في صورتي

‘Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku,’” terang Quraish.        

 

“Rasulullah ﷺ juga bersabda dalam satu hadits, ‘Barangsiapa memimpikanku, maka aku akan bersamanya nanti di surga,” sambung doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo itu.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement