Keempat, mati syahid atau meninggal karena berperang di jalan Allah ﷻ merupakan tanda seseorang tergolong khusnul khatimah. Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Artinya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS Ali Imran 169).
Kelima, selain berperang di jalan Allahﷻ, orang yang meninggal karena penyakit menular juga tergolong orang-orang yang khusnul khatimah, Nabi ﷺ bersabda:
الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Orang yang mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap Muslim". (HR Bukhari).
Keenam, sakit lain yang bisa digolongkan membuat seseorang syahid adalah sakit perut. Nabi ﷺ bersabda:
وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ
Artinya: “Siapa yang mati karena sakit perut juga syahid,” (HR. Muslim).
Ketujuh, meninggal karena tenggelam disebut sebagai tanda orang-orang yang bisa tergolong sebagai syahid. Kesyahidan ini tentunya tergolong sebagai kematian yang baik. Nabi ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : " الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ : الْمَطْعُونُ ، وَالْمَبْطُونُ ، وَالْغَرِقُ ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya: "Para syahid itu ada lima yaitu Yakni disebabkan wabah (al-math'un), sakit perut (al-mabthun), karam atau tenggelam (al-ghariq), tertimpa tanah runtuh (shahibul hadm), dan syahid dalam perang di jalan Allah." (HR Bukhari dan Muslim).
Kedelapan, kemudian wafatnya seorang ibu hamil juga merupakan mati syahid. Nabi ﷺ bersabda:
وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ
Artinya: “Seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahid.” (HR An-Nasai).
Sumber: elbalad