Sabtu 04 Dec 2021 05:30 WIB

Ilmuwan Muslim Jabir al-Battani, Ptolemeus dari Arab 

Al-Battani hidup di zaman keemasan ilmu pengetahuan, yaitu era Abbasiyah.

Ilmuwan Muslim Jabir al-Battani, Ptolemeus dari Arab . Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto:

Sejarah juga mencatat Al-Battānī hidup sezaman dengan dua tokoh astronomi terkenal, Ali bin Isa al-Usthurlābī dan Yahyā bin Abi Manshūr. Diduga Al-Battānī berguru kepada dua tokoh ini terutama sekali Ali bin Isa al-Usthurlābī yang berasal dari Harrān. Ada kemungkinan juga Al-Battānī berguru kepada murid-murid dua tokoh ini.

Membangun Observatorium

Tatkala di Raqqa, Al-Battānī mendirikan sebuah observatorium astronomi bernama ‘Observatorium Al-Battānī’ (Marshad al-Battanī). Pendirian observatorium ini dilatari oleh karena Al-Battānī memandang bahwa pengetahuan tak cukup dengan hanya memadakan pada teori, namun perlu aplikasi praktis dari teori tersebut.

An-Nadim–penulis bibliografi al-Fihrist–menuturkan Al-Battānī mulai melakukan kegiatan observasi di kota Raqqa sejak tahun 264/878 sampai 306/918. Pencapaian terbaik Al-Battānī di observatorium ini adalah sebuah karya bertitel Zij al-Shabī’ (Tabel Astronomi Sabean), sebuah ensiklopedia berisi uraian-uraian astronomis yang dilengkapi dengan tabel-tabel dan juga memuat hasil-hasil observasi yang pernah dilakukannya.

Lalande, astronom dan penulis asal Perancis, yang telah menelaah beberapa karya Al-Battānī, menempatkan nama Al-Battānī sebagai 20 astronom populer di dunia. Sementara Sarton, penulis buku Introduction to the History of Science, seperti dikutip Al-Syanwanī, memposisikan Al-Battānī sebagai ilmuwan Islam dan astronom terhebat di zamannya.

Nasr menuturkan bahwa Al-Battānī sebagai astronom Muslim terbesar yang menguasai tradisi astronomi Yunani yang dikembangkan Ptolemeu. Oleh karena penguasaannya terhadap karya dan pemikiran Ptolemeus ini Al-Battānī digelari “Ptolemeus Arab.”

Tidak diragukan bahwa Al-Battānī adalah tokoh astronomi spektakuler di zamannya. Segenap karya dan pemikirannya di bidang ini sejatinya memberi banyak inspirasi dan informasi bagi perkembangan astronomi modern, bahkan sains modern secara umum. Berbagai apresiasi dan pujian yang disematkan oleh para ahli dan sejarawan kontemporer sekali lagi menunjukkan urgensi dan kualitas seorang Al-Battānī di kancah ilmu pengetahuan.

Sumber: Majalah SM Edisi 24 Tahun 2017

Link artikel asli

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement