Rabu 01 Dec 2021 06:20 WIB

5 Dalil Tegaskan Rasulullah SAW Bukan Penebus Dosa Umatnya

Konsep nabi dan rasul sebagai penebus dosa tak sesuai Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Islam tidak mengenal konsep nabi dan rasul sebagai penebus dosa. Ilustrasi Rasulullah
Foto:

Kedua, setiap orang terlahir atas fitrah. Hal ini karena tidak ada dosa asal, setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kita memperoleh dosa kemudian dengan tindakan sadar dan disengaja kita sendiri. Nabi Muhammad  ﷺ dalam sebuah riwayat menyebutkan: 

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (atau keadaan alami kepolosan )."  

Ketiga, Allah ﷻ Mahapenyayang. Islam mengajarkan bahwa Allah Mahapengasih dan Penyayang. Dia tidak terikat oleh aturan pengorbanan darah untuk mengampuni hamba-hamba-Nya. Allah berfirman dalam surat Az Zumar ayat 53: 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Mahapengampun, Mahapenyayang.

Keempat, perbuatan dosa adalah tanggung jawab pribadi. Islam mengajarkan bahwa setiap individu bertanggung jawab atas keselamatannya sendiri. Bukan Ibraham, atau Musa, atau Isa ‘alaihimussalam, atau Muhammad ﷺ yang dapat menyelamatkan kita.

Mereka hanya mampu menyelamatkan diri melalui kasih karunia Allah ﷻ. Dalam Alquran surat An Nisa ayat 111 Allah ﷻ berfirman: 

وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Dan barang siapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Mahamengetahui, Mahabijaksana.” 

Kelima, doa bisa dipanjatkan langsung. Setiap orang, laki-laki atau perempuan, dapat langsung menghadap Allah ﷻ. Allah ﷻ lebih dekat dengan kita daripada urat leher kita sendiri. Allah ﷻ berfirman dalam Alquran surat Qaf ayat 16:  

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

 

 

Sumber: aboutislam 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement