REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manusia diciptakan oleh Allah ﷻ adalah untuk dapat beribadah hanya kepada-Nya. Dan haruskah manusia beribadah kepada Allah Ta'ala dengan rasa takut dan penuh harap?
Dikutip dari buku Ambilah Aqidahmu dari Alquran dan As-sunnah yang shahih yang difahami Shahabat Radhiyallahu Anhum, manusia perlu beribadah kepada Allah ﷻ dengan rasa takut dan penuh harap. Allah Ta'ala berfirman, menggambarkan orang-orang mukmin,
...يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ ...
"...mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap..." (QS. As-Sajdah ayat 16).
Dan Nabi ﷺ bersabda kepada seorang pemuda,
كيف تصنع يا ابن أخي إذا صليت
"Apa yang kamu perbuat -wahai keponakanku- jika kamu sholat?"
Maka pemuda itu menjawab: "Saya meminta surga kepada Allah, dan saya memohon perlindungan kepada-Nya dari neraka" (HR Abu Dawud).
Adapun ihsan dalam beribadah adalah merasakan pengawasan Allah dalam ibadah. Allah Ta'ala berfirman,
الَّذِيْ يَرٰىكَ حِيْنَ تَقُوْمُ وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيْنَ
"Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk salat), dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud." (QS. Asy-Syu'araa ayat 218-219).
Dan Nabi ﷺ bersabda ketika ditanya tentang ihsan,
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْلَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَغِنَّهُ يَرَاكَ
"Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu" (HR Muslim).