REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Orang yang rakus terhadap sesuatu membuatnya buta dan tuli. Pada saat itulah setan menemukan celah untuk masuk menggoda dan mudah membuat manusia bermaksiat.
"Kemudian setan menunjukkan sisi kebajikan kepadanya atas sesuatu yang membuatnya berhasil mencapai kesenangan, pada persegi itu jelas-jelas munkar. Memfitnah dan merampas barang orang lain," tulis Ibnu Hasan Bisri At-Turjani dalam bukunya Hamba-hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya.
Diriwayatkan Ketika Nabi Nuh AS memiliki kapalnya ia mengajak kaumnya, dan setiap jenis binatang secara berpasangan, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadanya. Ternyata di dalam kapal tersebut Nabi Nuh as melihat kakek-kakek yang tidak kenal.
"Nuh bertanya kenapa Anda masuk kemari!"
Kakek tersebut menjawab," aku masuk untuk mengisi hati teman-temanmu agar hati mereka bersamaku dan tubuhnya dengan kamu."
Maka tahulah Nabi Nuh AS bahwa kakek yang berada di hadapannya adalah iblis.
"Keluarlah dari kapalku wahai musuh Allah kamu adalah dilaknat."
Kata iblis ada lima cara kamu di mana aku mampu membinasakan manusia. Akan aku beritahukan dua saja.
Nuh bertanya apa dua macam itu? Dua hal itu tidak pernah meleset untuk menjerumuskan manusia, rakus dan dengki. Hanya karena dengki kata setan ia menjadi makhluk yang terlaknat dan terkutuk. Dan mengenai rakus, maka sungguh semua yang di surga diperuntukkan kepada Adam kecuali buah khuldi, dan aku mampu menyeret Adam untuk memakannya dikarenakan sifat rakus.