REPUBLIKA.CO.ID, Ibnu Rawahah bernama lengkap Abdullah bin Rawahah bin Tsa'labah Al-Anshari Al-Khazraji dan ia biasa dipanggil Abu Muhammad. Dia adalah paman sahabat besar Nu'man bin Basyir.
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Ibnu Rawahah termasuk orang pertama yang menyambut kedatangan beliau SAW. Dia menuntun kendaraan Nabi SAW lalu berkata, "Kemarilah Wahai Rasulullah, Anda akan mendapat penghormatan dan perlindungan."
Dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi terbitan Pustaka Al-Kautsar, dijabarkan bahwa Ibnu Rawahah memiliki seorang budak perempuan berkulit gelap. Suatu hari, ia memarahi dan menempeleng budak tersebut.
Karena cemas atas perbuatannya itu, dia kemudian melapor ke Rasulullah SAW soal apa yang terjadi. Rasulullah SAW bertanya tentang budak itu. Ibnu Rawahah menjawab begini: "Budak itu suka berpuasa, sholat, dan berwudhu dengan baik. Dia juga bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Anda adalah utusan-Nya."
Mendengar itu, Nabi SAW berkata, "Kalau begitu, dia adalah mukminah." Kemudian Ibnu Rawahah mengucapkan sebuah janji, "Demi Dzat yang mengutusmu menjadi Nabi SAW, aku akan memerdekakan dan mengawini dia."
Ibnu Rawahah pun menepati janjinya. Dia mengawini budak tersebut. Alhasil, banyak orang musyrik yang mencibir dirinya, dengan berkata, "Ibnu Rawahah menikahi seorang budak. Padahal mereka para budak mau dinikahi hanya karena mereka ingin memperoleh keturunan yang baik."
Kemudian turunlah firman Allah SWT, "Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik daripada wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu." (QS Al-Baqarah ayat 221).