REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran merupakan kitab suci umat Islam berupa kalam Allah ﷻ yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia. Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, umat Islam harus mengikuti ajaran-ajaran yang terdapat dalam Alquran.
Ulama dan Pemikir asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan, Alquran menempatkan manusia sebagai hamba yang diperintah dan tamu yang ditugaskan dengan cara memperkenalkan Allah ﷻsebagai Raja dan Tuan yang azali dan abadi.
“Ia (Alquran) memberi jaminan kenyamanan dalam perjalanan manusia di dunia, atau dalam perjalanan menyusuri alam Barzakh di akhirat,” tulis Said Nursi dalam bukunya yang berjudul “Tuntunan Generasi Muda” terbitan Risalah Nur.
Sebagaimana pegawai raja yang tulus bisa berkeliling dengan sangat mudah di wilayah kerajaannya dengan sarana transportasi yang cepat seperti pesawat, kapal laut, dan kereta api, demikian pula manusia yang berafiliasi dengan Raja Azali lewat keimanannya.
Dengan amal saleh, menurut Nursi, manusia bisa melewati tempat mana saja di dunia ini, berbagai daerah alam Barzakh dan tempat kebangkitan, serta dari batas-batasnya yang demikian luas dengan sangat cepat secepat kilat hingga menemukan kebahagiaan abadi.
“Alquran al Karim membuktikan hakikat ini secara pasti sekaligus memperlihatkannya kepada para ulama dan wali,” kata Nursi.
Setelah itu, lanjut Nursi, hakikat Alquran menerangkan dengan berkata, “Wahai orang mukmin! Jangan mencurahkan potensi cintamu yang tak terhingga kepada nafsumu yang senantiasa condong pada keburukan, sangat jelek, jahat, dan membahayakan dirimu. Jangan jadikan ia sebagai kekasihmu. Jangan jadikan seleranya sebagai tuhan sembahanmu.
Namun, jadikanlah Dzat yang memang layak untuk mendapat cinta tak terhingga sebagai kekasih dan sembahanmu, yang mampu memberikan karunia tak terbatas padamu, membuatmu bahagia yang tak terkira di masa depan, bahkan membahagiakanmu dengan cara membahagiakan orang-orang yang memiliki hubungan denganmu.
Dialah Dzat yang memiliki kesempurnaan mutlak serta keindahan suci yang terbebas dari kekurangan dan kefanaan. Keindahan-Nya tidak terbatas dan seluruh nama-Nya indah dan mulia.”