Selasa 23 Nov 2021 19:19 WIB

MUIS Izinkan Masjid Buka Kuota 100 Jamaah untuk Sholat Jumat

MUIS membuka kapasitas hingga 100 jamaah per masjid untuk sholat Jumat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Seorang pekerja mengenakan pakaian pelindung (hazmat) dan masker mengepel lantai di Masjid Hajjah Fatimah di Singapura, Jumat (13/3). Singapura membuka ruang shalat terbatas untuk jamaah pekerja di sejumlah masjid terkait wabah corona.
Foto: AP Photo/Ee Ming Toh
Seorang pekerja mengenakan pakaian pelindung (hazmat) dan masker mengepel lantai di Masjid Hajjah Fatimah di Singapura, Jumat (13/3). Singapura membuka ruang shalat terbatas untuk jamaah pekerja di sejumlah masjid terkait wabah corona.

IHRAM.CO.ID, SINGAPURA -- Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengizinkan peningkatkan kapasitas masjid pada pelaksanaan sholat Jumat, Senin (22/11). MUIS mengungkap, pihaknya telah membuka kapasitas hingga 100 jamaah per masjid pekan ini. 

MUIS mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan masjid-masjid lain untuk terus meningkatkan jumlah jamaah, menyusul penurunan stabil jumlah kasus Covid-19 mingguan.  Hingga kini, beberapa masjid sudah mulai menampung lebih dari 50 jemaah untuk sholat.

Baca Juga

MUIS Menambahkan bahwa pelaksanaan sholat jamaah harian tetap menerapkan jarak aman, batasan durasi kunjungan, sterilisasi, pemisahan pintu masuk dan keluar, serta pelacakan kontak melalui aplikasi TraceTogether.  

Dalam pernyataannya, Wakil Mufti Mohammad Hannan Hassan mendesak masyarakat untuk melanjutkan upaya pencegahan penularan virus Covid-19 demi menjaga keamanan seluruh pihak.  Masjid Muis dan Singapura akan terus memantau situasi dan memberikan penyesuaian lebih lanjut jika situasi memungkinkan, kata Muis.

Sebelumnya, Pemerintah Singapura merilis perizinan bagi perawat untuk mengenakan jilbab selama bekerja, dan mulai aktif sejak awal November. Kebijakan ini menuai respon positif dan apresiasi dari banyak komunitas Muslim. Rumah sakit swasta dan penyedia layanan kesehatan mengatakan akan mengikuti perubahan yang diterapkan di sektor layanan kesehatan publik. 

"Sebagai penyedia layanan kesehatan swasta terbesar di negara ini, kami akan memimpin dalam mengizinkan perawat wanita Muslim dan petugas kesehatan kami di sektor swasta untuk mengenakan tudung sebagai tambahan pada seragam mereka," kata Josephine Ong, direktur keperawatan di IHH Healthcare Singapura. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement