REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalimat La Ilaha Illallah disebut sebagai zikir yang paling utama dalam hadits nabi. Kalimat tahlil yang berarti “Tiada Tuhan selaian Allah” ini memiliki banyak keutamaan. Bahkan, ada penjelasan yang menyatakan bahwa bacaan kalimat ini mampu merobohkan ribuan dosa.
Dalam kitab Tanqih al-Qaul, Syekh Nawawi al-Bantani mengutip pernyataan Fakihani bahwa membiasakan membaca kalimat tahlil ketika masuk rumah bisa menghancurkan kemiskinan. “Ada penjelasan, bahwa orang yang membaca kalimat La Ilaha Illallah dan memanjangkannya, maka dirobohkan empat ribu dosa besar untuknya,” jelas Syekh Nawawi.
Para sahabat kemudian bertanya, “Wahai Nabi, bagaimana bila sama sekali tidak memiliki dosa besar?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Keluarga dan tetangganya diberikan ampunan.” (HR. Bukhari).
Menurut Syekh Nawawi al-Bantani, Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Siapa saja yang setiap harinya mengucapkan La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah seratus kali, maka dia datang pada Hari Kiamat dengan wajah seperti rembulan pada malam purnama.”
“Maksud rembulan pada malam purnama, yaitu malam sempurna, malam empat belas,” kata Syekh Nawawi.
Dia pun mengutip hadits yang menegaskan kalimat tahlil sebagai zikir yang paling utama. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Zikir paling utama adalah La Ilaha Illallah. Dan doa paling utama adalah Alhamdulillah.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Jabir).
Pasalnya, kalimat La Ilaha Illallah adalah kalimat tauhid. Sedangkan tauhid tidak ada yang menyamainya. Di samping itu, menurut Syekh Nawawi, kalimat tersebut juga berpengaruh untuk mensucikan batin.
Dia menjelaskan, kalimat La Ilaha berarti meniadakan semua sesembahan dan kalimat Illallah berarti menetapkan keesaan bagi Allah SWT. Zikir dari lidah menjalar ke dalam batin hati. Ditambahkan bahwa iman tidak sah kecuali dengan zikir tersebut. Maksudnya adalah ditambah dengan kalimat Muhammad Rasulullah. Kehebatan tersebut tidak ada dalam zikir lainnya.