REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketika dunia belum mengenal cara menjaga kesehatan, Rasulullah SAW sudah mengajarkan itu semua kepada para sahabat. Sayangnya, banyak umat Islam tidak menjadikan Rasulullah sebagai tuntunan sehingga banyak yang sakit karena pola hidup yang salah.
"Rumah sakit dan obat-obat kimiawi seakan-akan menjadi solusi untuk hidup sehat," kata dr. Pradipta Suarsyaf, selaku Direktur RS Lancang Kuning DD pada (Rabu,17/11) melalui daring, menyampaikan bahwa sebenarnya Alquran itu adalah penyembuh.
Jadi kata dia, boleh dompet dhuafa mengelola banyak rumah sakit, tetapi Kita tetap kembali pada syariat Alquran sebagaimana Rasulullah selalu sehat sepanjang hidupnya. Menurut WHO sehat merupakan keadaan lengkap baik dari jasmani, rohani, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan tetapi juga bisa bekerja dengan produktif
"Saya ingin mengajak kita semua terbang ke zaman keemasan Islam dahulu. Ada dua golongan yang mendapat gaji paling besar pada saat itu yakni Ulama atau Ahli Ilmu, dan dokter. Saya sangat mengapresiasi program RS Wakaf yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa ini, apalagi di saat situasi seperti saat ini yang banyak beranggapan berobat itu mahal", papar Ust dr. Zaidul Akbar, pakar ilmu kesehatan Islam dalam Wake Up Wakaf Dompet Dhuafa.
Salah satu cara sederhana untuk hidup sehat adalah dengan mengatur pola makan dan juga menggunakan konsep “Pagar makanan”.”Nabi makan kurma, makan kambing, minum susu tapi tidak tiap hari. Lebih mengajarkan cara-caranya, konsep dasarnya, yang sebenarnya itu update hingga sekarang. Jarang kita dapatkan riwayat sahabat nabi mati karena diabetes. Hal itu hanya bisa terjadi kalau makannya berlebihan. Walaupun halal, tetap jangan berlebihan. Itulah dasar untuk hidup sehat “papar Ust dr. Zaidul Akbar.
Selain itu mereka juga memaparkan bahwa kita bisa menjadi sehat dengan cara berbagi kebaikan. Semakin banyak kebaik-an ini kita lakukan, maka semakin refresh jiwa kita, refresh hati kita. Refreshing kebaikan yang seharusnya diberikan untuk ruh kita. Seperti contohnya, ada alat cuci darah dan sebagainya. misal seharga Rp 1juta. Anda ambil peluang berwakaf Rp 1 juta atau Rp 2 juta, Rp 3 juta sekalian. Maka dengan hal itu, jiwa kita menjadi sehat dan bahagia karena kebahagiaan raga itu juga ditentukan oleh ruh seseorang.
Berapa banyak orang yang mungkin secara raganya tidak seperti yang lain, bahkan cenderung miskin. Tapi amalnya luar biasa, membuat Allah SWT mencurahkan ketenangan untuk ruhnya. Maka benarkan badan dulu, berilah masukan dulu kepada ruh kita. Sebagai masukan-masukan ruh, dalam hal ini shodaqoh. Allah juga memberikan jaminan ketika seseorang memberikan kebaikan, maka ujungnya menguatkan ruhnya. Balasan sodaqoh bisa sampai 700x lipat, bahkan pahala puasa.