REPUBLIKA.CO.ID, —Jika dibandingkan dengan para nabi terdahulu, masa hidup Nabi Muhammad SAW di dunia adalah yang paling singkat. Rasulullah wafat pada usia sekitar 63 tahun. Dan pada usia 40 tahun, beliau diangkat sebagai rasul yang bertugas menyampaikan risalah Islam.
Akan tetapi dalam waktu singkat itu, Rasulullah berhasil membangun sebuah peradaban baru yang maju dan luhur. Rasul pun berhasil membentuk karakter dan kepribadian para sahabat dan menjadikan mereka yang terbaik dalam bidangnya masing-masing. Sehingga sepeninggal Rasulullah, para sahabat mampu mengemban amanah untuk mensyiarkan Islam.
Oleh karena itu sebagai seorang Muslim sangat penting mengetahui bagaimana cara Rasulullah hingga berhasil dalam membangun sebuah peradaban baru.
Pendakwah yang juga Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustadz Dr Okrisal Eka Putra, menjelaskan di antara rahasia sukses Rasulullah dalam membangun peradaban adalah membangun fondasi perjuangan dengan kekuatan spiritualitas. Rasulullah mensyiarkan Islam dengan akhlaknya yang mulia (khuluqin 'adzim).
Hingga dengan menyaksikan akhlak Rasulullah yang luhur dalam menjalani hidup, banyak orang-orang yang akhirnya memeluk Islam.
Bahkan orang-orang kafir Quraisy pun sudah mengakui mulianya akhlak Nabi Muhammad sebelum diangkat sebagai Rasul. Setiap suku di Makkah saat itu tidak ada yang meragukan ucapan Rasulullah dan apapun tindakan yang diambil Rasul. Sebab mereka pun meyakini bahwa nabi Muhammad adalah orang yang paling dapat dipegang janjinya.
Ustadz Okrisal menceritakan sirah tentang orang Quraisy yang menitipkan barangnya pada Rasulullah. Tetapi orang Quraisy itu kemudian lupa akan barang yang dititipkannya. Hingga setelah tiga hari, dia baru ingat dan akhirnya mendatangi tempat dimana ia menitipkan barangnya.
Orang Quraisy itu pun kaget karena mendapati bahwa Rasulullah tetap berada di tempat itu selama tiga hari dengan menjaga sangat baik barang titipannya.
Selain itu jelas Ustadz Okrisal kesuksesan Rasulullah karena tangguhnya dalam berjuang. Rasulullah sedikitpun tidak mundur dalam menyampaikan risalah Islam meski banyak halang rintang hingga upaya pembunuhan terhadap dirinya.
"Beliau adalah seorang yang tangguh dalam perjuangan. Jadi berjuang di jalan dakwah itu bukan berjalan di karpet merah dengan bertabur bunga, tapi akan penuh hujatan, makian. Jadi kalau ada mubaligh jangan mutungan, cemen, cepat marah. Rasulullah itu sampai diboikot, dikejar-kejar, mau dibunuh. Rasulullah punya semangat dalam berjuang dan tidak pernah mengeluh," kata Ustadz Okrisal dalam kajian virtual yang diselenggarakan Majelis Taklim PP Aisyiyah dan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah beberapa waktu lalu.