Rabu 03 Nov 2021 07:55 WIB

Keutamaan Sahabat Abu Bakar  

Abu Bakar memiliki keutamaan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan Sahabat Abu Bakar. Foto:  Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Republika
Keutamaan Sahabat Abu Bakar. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sahabat Rasulullah ﷺ, Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu ditunjuk sebagai khalifah setelah wafatnya Nabi. Terdapat beberapa keutamaan dalam diri Abu Bakar.

Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, "Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 

Baca Juga

‘Siapa saja yang menginfakkan dua barang yang berjenis sama di jalan Allah Azza wa Jalla, maka dia akan dipanggil dari beberapa pintu Surga: 'Wahai hamba Allah, inilah kebaikan (yang dijanjikan Allah).' Barang siapa yang gemar mengerjakan shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Barang siapa yang banyak berjihad maka dia akan dipanggil dari pintu jihad. Barang siapa yang gemar bersedekah maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah. Barang siapa yang gemar berpuasa (sunnah) maka dia akan dipangeil dari pintu puasa dan pintu Rayyan.'

Abu Bakar berkata: "Tidak terlalu mengherankan jika orang-orang itu dipanggil dari masing-masing pintu tersebut.' Abu Bakar melanjutkan: 'Apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu itu, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab: 'Ya, ada, dan aku berharap engkau termasuk di antara mereka, hai Abu Bakar.'" (Mutafaq Alaih) Shahihul Bukhari. 

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia menuturkan bahwasanya Nabi ﷺ, Abu Bakar, Umar, dan Utsman naik ke atas gunung Uhud. Tiba-tiba, tanah di gunung Uhud itu bergetar. Kemudian, Nabi ﷺ berkata: 

"Tenanglah, hai Uhud! Sesungguhnya, di atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq, dan dua orang syahid." (Mutafaq Alaih) Shahihul Bukhari

Dari Amr bin al-Ash Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan bahwa Nabi Mengutusnya bersama pasukan (dalam Perang Dzatus Salasil). Amr bertutur: "Aku datang menemui beliau, lalu bertanya: 'Siapakah orang yang paling engkau cintai?' Beliau menjawab: 

'Aisyah.' Aku bertanya lagi: 'Yang dari kaum laki-laki?' Beliau menjawab: 'Ayahnya.' Aku bertanya lagi: 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab: 'Umar bin al-Khaththab.' Setelah itu, dia menyebut nama beberapa orang lagi." ((Mutafaq Alaih) Shahihul Bukhari

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement