Jumat 29 Oct 2021 09:46 WIB

Alquran Edisi Cetak: Kelahiran dan Perkembangannya

Roma adalah kota di mana Alquran edisi cetak pertama hadir di dunia.

Alquran Edisi Cetak: Kelahiran dan Perkembangannya
Foto:

Oleh sebab itu, sejumlah sarjana Muslim menolak ketika ada keinginan untuk memperbanyak Al Qur’an dengan memakai mesin cetak, lantaran khawatir bahwa nilai kesakralan kitab suci akan berkurang apabila ia dicetak dengan mesin yang sama yang dipakai untuk mencetak buku biasa.

Tapi, lama kelamaan mulai muncul penerimaan terhadap ide bahwa mesin cetak bisa memberikan manfaat bagi kaum Muslim. Mesin cetak dapat membantu lebih banyak kaum Muslim untuk mengenal, membaca dan memahami kitab sucinya sendiri.

Pada akhir abad kesembilan belas, mulai berkembang penggunaan mesin cetak, baik di pihak pemerintah maupun dari pihak swasta, untuk menggandakan Al Qur’an di kota-kota seperti Kairo, Istanbul, Beirut dan Damaskus. Fokus para ulama kala itu sudah bukan lagi soal apakah mencetak dan memperbanyak Al Qur’an diperbolehkan atau tidak, melainkan pada memastikan apakah mushaf yang dicetak itu isinya sudah akurat atau belum.

Sebuah catatan lain menyebut bahwa pada tahun 1787 sesungguhnya sudah ada sebuah Al Qur’an yang dicetak. Ini dikenal sebagai “edisi Mulay Usman” dan diterbitkan di St. Petersburg, Rusia.

Para ahli sepakat bahwa mesin cetak sebagai sebuah teknologi komunikasi telah merevolusi cara kaum Muslim dalam memahami Al Qur’an. Salah satunya adalah guru besar kajian Islam di University of Western Ontario, Ingrid Mattson, yang dalam bukunya, The Story of the Qur’an: Its History and Place in Muslim Life (2007), menyebut bahwa penggunaan mesin cetak adalah masa ketika untuk kedua kalinya sebuah inovasi dalam teknologi membuat Al Qur’an bisa diakses dengan lebih luas oleh lebih banyak lagi Muslim.

Baca juga : Jangan Lakukan Hal Ini Saat Pagi, Menghalangi Rezeki 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement