Jumat 29 Oct 2021 09:46 WIB

Alquran Edisi Cetak: Kelahiran dan Perkembangannya

Roma adalah kota di mana Alquran edisi cetak pertama hadir di dunia.

Alquran Edisi Cetak: Kelahiran dan Perkembangannya
Foto:

Untuk menyalin Al Qur’an dengan tangan membutuhkan waktu yang lama dan keahlian yang tinggi, belum lagi mengingat terbatasnya kertas di zaman dulu. Mesin cetak lalu mengubah cara bagaimana Al Qur’an disalin serta disebarluaskan ke jauh lebih banyak Muslim daripada yang bisa dijangkau oleh hasil salinan tangan.

Edisi pertama dari Al Qur’an yang dicetak—dan bukan lagi disalin tangan—hadir di Eropa di mana mesin cetak ditemukan dan banyak dipakai. Roma adalah kota di mana Al Qur’an edisi cetak pertama hadir di dunia, tepatnya tahun 1530.

Di Hamburg, Jerman, lalu muncul edisi kedua cetakan Al Qur’an pada tahun 1694. Sebelumnya, Al Qur’an sebenarnya telah hadir di Eropa pada abad ke-12, dalam bentuk terjemahan Latinnya (yang dianggap masih bias dan tidak akurat), yang sebagian besarnya dilakukan oleh Robert of Ketton, seorang teolog sekaligus Arabis Inggris.

Di dunia Islam sendiri, sejarah pencetakan Al Qur’an dengan mesin tidak berjalan dengan mulus. Mesin cetak pada mulanya dipandang dapat mengubah relasi antara seorang Muslim dengan kitab sucinya. Dulu, penyampaian Al Qur’an umumnya dilakukan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki ijazah, punya ingatan kuat dan tulisan yang bagus.

Mereka membaca Al Qur’an ketika menjadi imam sholat serta menyalinnya dengan tangan dengan sangat hati-hati. Dengan kata lain, membaca dan menulis ayat-ayat Al Qur’an dilakukan dengan penuh keimanan.

Baca juga : 7 Alasan Mengapa Allah SWT Melarang Seks Bebas? 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement