REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kisah Nabi Yusuf alaihissalam, merupakan salah satu kisah para nabi dalam Alquran yang peristiwanya dijelaskan secara rinci. Nabi Yusuf memiliki sebelas saudara laki-laki yang iri kepadanya. Sementara, ayahnya sangat mencintainya.
Suatu malam, Nabi Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan berusujud kepadanya. Lalu, dia pun menceritakan mimpinya kepada ayahnya. Namun, ayahnya menyarankan kepada Yusuf agar tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, sehingga mereka tidak merasa iri kepada Yusuf.
Namun, setan berbisik kepada saudara-saudaranya, sehingga mereka sepakat untuk melemparkan Yusuf ke dalam sumur yang dalam. Mereka mengklaim bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Beruntung akhirnya Yusuf ditemukan oleh beberapa pedagang yang lewat.
Para pedagang itu mengambilnya dan menjualnya dengan harga murah dan kemudian Raja Mesir membelinya. Al Azis kemudian meminta istrinya untuk merawatnya. Namun, saat Yusuf tumbuh dewasa, istri Al Azis justru menggodanya.
Yusuf tentu saja menolaknya, hingga akhirnya ia pun dipenjara karena difitnah. Namun, Allah kemudian menunjukkan ketidakbersalahannya, dan Yusuf dibebaskan dari penjara. Setelah itu, Raja Mesir memerintahkan Yusuf untuk mengurus perekonomian Mesir, dan dia pun mampu mengelolanya dengan baik selama bertahun-tahun.
Dari kisah itu, kemudian muncul sebuah pertanyaan tentang harga Nabi Yusuf saat dibeli penguasa Mesir?
Mantan Mufti Agung Mesir dan anggota Majelis Ulama Senior Al-Azhar, Syekh Ali Jumah menjelaskan, Nabi Yusuf adalah seorang lelaki yang sangat tampan. Dalam beberapa riwayat populer disebutkan bahwa matanya besar, di antara alisnya terdapat tahi lalat dan wajahnya putih. Ketampanan Nabi Yusuf tersebut dia warisi dari ibunya, Sarah. Sedangkan Sarah mewarisi kecantikan dari ibu umat manusia, yaitu Siti Hawa.
Ali Jumah mengatakan, saudara-saudara Yusuf menjualnya seharga tiga dirham kepada Malik bin Zaar. Satu dirham itu sama dengan 2,9 perak, sehingga mereka menjualnya setara dengan 9 gram perak. Saat ini harga perak adalah 7 pound, sehingga harga jual Nabi Yusuf di zaman sekarang ini adalah 63 pound. Hal ini menunjukkan firman Allah SWT.
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍۢ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُوْدَةٍ ۚوَكَانُوْا فِيْهِ مِنَ الزَّاهِدِيْنَ
“Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya.” (QS Yusuf 20).
Sementara itu, seorang anggota Majelis Ulama Senior menjelaskan bahwa Malik bin Zaar, ketika Nabi Yusuf dibawa ke Mesir, membawanya ke pasar untuk menjualnya, dan karena ketampanannya banyak yang ingin membelinya.
Kemudian, mereka mengadakan pelelangan untuknya sampai mereka mencapai beratnya dalam perak dan satu lagi dalam kesturi. Hal ini menunjukkan bahwa penguasa Mesirlah yang membelinya.
Dalam dinar emas, dikatakan ada 40 dinar, dan satu dinar adalah 4,25 gram emas murni 21 karat, yang sama dengan 170 gram emas, yang sama dengan 20 pon emas, dan satu pon emas sama dengan 5.000 pound hari ini. Jadi, dia membelinya seharga 100 ribu pound, menurut Syekh Ali Jumah.
Sumber: elbalad