Senin 11 Oct 2021 20:34 WIB

Peringati Maulid Nabi Muhammad dengan Patuhi Prokes

Umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Peringati Maulid Nabi Muhammad dengan Patuhi Prokes. Foto:   Santri mengaji dalam peringatan maulid nabi (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Peringati Maulid Nabi Muhammad dengan Patuhi Prokes. Foto: Santri mengaji dalam peringatan maulid nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rabiul Awwal atau disebut juga bulan Maulid menjadi salah satu bulan istimewa dalam penanggalan kalender Hijriyah. Sebab menjadi bulan kelahiran nabi Muhammad SAW. Umat Islam khususnya di Indonesia biasa memperingati maulid dengan berbagai kegiatan semisal pengajian akbar, pembacaan kitab sejarah nabi, berdzikir dan bersholawat dan lainnya. 

Namun meski pandemi Covid-19 mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir masyarakat  diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mewaspadai munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 termasuk ketika memperingati maulid. 

Baca Juga

"Pertama kita sangat bersyukur atas penurunan kasus covid 19, namun demikian kita tetap harus waspada dan tidak boleh kendor dalam penerapan protokol covid 19. Kedua, perayaan maulid harus dipahami dan dijadikan sebagai sarana untuk mencintai Rasulullah, mencintai sunah nya dan semakin mengantarkan kita menjadi seseorang yang berprilaku atau mencontoh prilaku nabi," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin kepada Republika beberapa waktu lalu. 

Memang berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pusat menunjukan kasus Covid-19 terus mengalami penurunan setiap minggunya. Tercatat kasus positif di Indonesia pekan ini mengalami penurunan 34,6 persen dibanding minggu lalu. 

Bahkan untuk pertama kalinya penambahan kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1.000 yaitu 922 kasus per 4 Oktober 2021. Kendati demikian masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak terjadi kembali lonjakan kasus. 

Karena itu Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito meminta masyarakat khususnya umat Muslim yang akan memperingati maulid dengan berbagai kegiatan untuk tetap berhati-hati. Prof Wiku juga meminta setiap Pemerintah Daerah melakukan pengawasan pada kegiatan masyarakat termasuk peringatan maulid guna memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan. 

"Mengingat Indonesia yang saat ini sedang dalam kondisi kasus yang cukup terkendali, sudah sepatutnya kita mempertahankannya dengan tidak terlena dan tetap berhati-hati. Mohon kepada pemerintah daerah melakukan pengawasan kegiatan masyarakat dengan membatu sosialisasi yang jelas di daerah masing-masing khususnya rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk meminimalisir peluang penularan sebesar-besarnya," katanya. 

Ketua Aswaja Center Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI),  KH Misbahul Munir menerangkan memperingati maulid nabi Muhammad SAW merupakan syukur seorang Muslim atas anugerah dan rahmat yang telah diberikan Allah SWT yakni dengan diutusnya nabi Muhammad sebagai penutup nabi dan rasul. 

Sebab kelahiran Rasulullah adalah anugerah dan nikmat yang terbesar bagi umat manusia. Karena itu, kiai Misbahul Munir mengajak umat untuk mengisi bulan maulid dengan hal-hal yang positif di antaranya dengan memperbanyak bersholawat dan bersedekah serta menampakkan kebahagiaan masuknya bulan maulid dengan perbuatan yang makruf. 

Selain itu kiai Misbahul mengajak umat untuk menjadikan maulid sebagai momentum untuk mengenal lebih dekat dan meneladani Rasulullah dalam menghadapi berbagai persoalan. Begitupun dalam menyikapi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai, menurutnya umat Muslim harus terus berpegang dengan konsep-konsep yang telah diajarkan rasul dalam menghadapi situasi sulit seperti pandemi. 

Yaitu untuk terus melakukan ikhtiar lahir dengan menerapkan protokol kesehatan sehingga terhindar dari terpapar Covid-19. Serta melakukan ikhtiar batin dengan doa dan sedekah agar Allah menjauhkan dari segala musibah, bencana dan wabah. Selain dari itu, menurut kiai Misbahul Munir yang harus diteladani dari nabi adalah kesabaran dalam menghadapi setiap persoalan. Menurutnya seorang muslim harus bertawakal kepada Allah, menghadapi persoalan yang datang dengan bersyukur dan bersabar. 

"Saya berharap kepada umat Islam tetap menjaga anjuran dan arahan dari pemerintah di dalam situasi yang belum seratus persen pulih ini. Apa yang dianjurkan pemerintah misalnya untuk menerapkan protokol kesehatan, untuk vaksin, ayo kita ikuti. Karena mengikuti arahan dari pemerintah itu bagian dari kepatuhan terhadap agama," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement