REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah ﷺ merupakan orang Quraisy yang paling baik Nasabnya. Ibunda Rasulullah ﷺ, Aminah merupakan wanita yang paling baik garis keturunan dan kedudukannya di kalangan Quraisy.
Dikutip dalam Sirah Nabawiyah, Ibnu Ishaq berkata: (Kakek Rasulullah ﷺ) Abdul Muthalib kembali ke rumah dengan menggapit tangan tangan anaknya Abdullah (Ayah Rasulullah ﷺ). Menurut sebagian orang, ketika Abdul Muthalib bersama Abdullah, melewati seorang wanita dari Bani Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr. Wanita tersebut adalah saudari Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza. Ia sedang berada di samping Ka'bah.
Tatkala wanita itu melihat Abdullah ia berkata: "Wahai Abdullah, akan pergi kemana engkau?" Abdullah menjawab: "Aku akan pergi bersama dengan ayahku." Wanita tersebut berkata: "Bagimu unta sebanyak yang disembelih karenamu. Gaulilah aku sekarang juga!" Abdullah berkata: Aku bersama ayahku dan aku tidak bisa menentang pendapatnya tidak pula berpisah dengannya."
Abdul Muthalib bersama Abdullah pergi hingga sampai ke ke rumah Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr. Wahb bin Abdu Manaf kala itu adalah orang Bani Zuhrah yang paling baik nasab keturunannya, dan seorang tokoh paling tehormat. Ia menikahkan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah binti Wahb. Aminah binti Wahb adalah wanita yang paling baik garis keturunan dan kedudukannya di kalangan Quraisy. Aminah adalah putri Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddar bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr.
Ibnu Ishaq berkata: Ada yang berpendapat, Abdullah bertemu dengan Aminah ketika ia diserahkan kepadanya. Abdullah berhubungan dengannya kemudian Aminah mengandung Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam. Setelah itu, Abdullah keluar dari rumah dan pergi ke rumah wanita yang menawarkan diri untuk menikah dengannya. Abdullah berkata kepada wanita tadi: "Kenapa engkau tidak menawarkan nikah kepadaku sebagaimana engkau lakukan kemarin?" Wanita tersebut berkata kepada Abdullah: 'Cahaya yang ada padamu kemarin kini tiada lagi, ia telah lenyap. Maka kini aku tak lagi butuh padamu.
Wanita tadi pernah menyimak dari saudaranya, Waraqah bin Naufal, pemeluk Kristen yang mengikuti kitab-kitab yang kuat bahwa akan ada nabi di umat ini.
Ibnu Ishaq berkata: Abu Ishaq bin Yasar berkata kepadaku bahwa ia diberitahu, Abdullah bertemu dengan seorang wanita yang ia cintai selain Aminah binti Wahb. Sebelumnya, Abdullah bekerja di tanah miliknya hingga tampak bekas-bekas tanah padanya. Abdullah mengajak wanita tersebut untuk menikah dengannya, namun wanita tersebut sangat lambat merespon Abdullah sebab ia melihat bekas tanah di badan Abdullah. Abdullah pun segera keluar dari rumah wanita tersebut kemudian ia berwudhu dan membersihkan tanah yang melekat di badannya, kemudian dengan sengaja dia pergi ke rumah Aminah dan melewati wanita tersebut. Wanita tersebut mengajak Abdullah menikah dengannya, namun Abdullah tidak meresponnya dan tetap pergi ke rumah Aminah. Abdullah masuk kepada Aminah, dan menggaulinya, kemudian Aminah mengandung Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam. Tak lama kemudian, Abdullah berjalan melewati wanita tersebut dan berkata kepadanya: "Apakah engkau tertarik kepadaku?" Wanita tersebut menjawab: "Tidak!! tadi engkau berjalan melewatiku, sedang pada kedua matamu terdapat warna putih. Aku pun mengajakmu, namun engkau tidak merespon ajakanku, kemudian engkau masuk kepada Aminah, lalu warna sinar putih itu sirna bersamanya."
Ibnu Ishaq berkata: Orang-orang menyatakan tentang wanita yang berkata kepada Abdullah yang berjalan melewatinya, sedang di kedua mata Abdullah terdapat cahaya warna putih seperti warna putih di kuda berkata: Aku pun mengajak Abdullah dengan sebuah harapan warna putih tersebut bisa menjadi milikku sayang ia tidak merespon ajakanku. Ia masuk menemui Aminah, lalu menggaulinya, kemudian Aminah mengandung Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam.
Dengan demikian Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam adalah orang Quraisy yang paling baik nasabnya, dan paling tehormat baik dari jalur ayah dan ibunya.