Kamis 07 Oct 2021 20:26 WIB

Survei SMRC: PKB Bersaing Ketat Kuntit PDI Perjuangan

PKB mengalami penguatan pada tahun terakhir ini.

Simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membawa atribut partai ketika kampanye. (Ilustrasi).
Foto: antara
Simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membawa atribut partai ketika kampanye. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menunjukkan trend positif. Meski berada di posisi ketiga namun, PKB semakin mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir ini. Sementara PDI Perjuangan yang berada pada posisi teratas cenderung mengalami penurunan.

Kesimpulan ini muncul dalam data hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ yang dirilis di Jakarta pada Kamis, (7/10).

Survei opini publik ini digelar pada 15 - 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Hasil survei ini menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 22,1%, disusul Golkar 11,3%, PKB 10%, Gerindra 9,9%, Demokrat 8,6%, PKS 6%, dan Nasdem 4,2%. Sementara partai-partai lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 18,8%.

Direktur riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan bahwa dilihat dari data tren hasil survei 2020-2021, PKB cenderung mengalami peningkatan dan PDIP cenderung menurun. Pada survei Maret 2020, PKB naik dari 7,8% menjadi 10%. Partai yang dinahkodai Muhaimin Iskandar ini megalami peningkatan sekitar 2,2 persen pada survei September 2021 menjadi 10%. 

Menurut Deni, selain PKB ada sejumlah partai yang juga terlihat mengalami penguatan dukungan. “Partai-partai yang mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir selain PKB ada Golkar, Demokrat, PKS, dan Nasdem,” kata Deni. 

Deni menyimpulkan bahwa terjadi persaingan yang cukup ketat antara partai PKB, Golkar, Gerindra, untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP.

sumber : Release DPP PKB
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement