REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Selain Sayyidah Aminah melahirkan Nabi Muhammad SAW dengan diiringi kemudahan-kemudahan, terdapat sejumlah riwayat lain yang menceritakan tentang peristiwa langka seiring kelahiran Nabi.
Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa sangat wajar untuk direnungkan riwayat-riwayat yang menguraikan keajaiban-keajaiban yang terjadi saat kelahiran Nabi Muhammad. Seperti situasi yang dialami Sayyidah Aminah yang mendapatkan kemudahan baik saat mengandung maupun melahirkan Nabi.
Sayyidah Aminah tak sama sekali mengalami gangguan ataupun kesulitan akibat kehamilannya. Padahal biasanya para wanita hamil kerap mengalami kesulitan dan gangguan fisik akibat kehamilan.
Selama masa kehamilan itu, berdasarkan beberapa riwayat, terdapat bisikan atau mimpi yang menggemberikan tentang janin yang dikandung Sayyidah Aminah. Maka dengan mengingat dan merenungkan hal-hal tersebut membuat Sayyidah Aminah merasa tenang dan aman serta mengenyahkan segala hal yang mengganggu fisik dan pikirannya.
Demikian juga dengan berguncangnya singgasana penguasa Byzantium dan pudarnya api yang disembah bangsa Persia. Ada lagi riwayat yang menyatakan bahwa pada tahun kelahiran Nabi Muhammad, semua ibu melahirkan anak laki-laki sebagai keberkatan yang dibawa oleh kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sebagian dari riwayat-riwayat itu setelah dianalisis ada yang dapat diterima, sebagian lainnya tertolak. Sementara sebagian lainnya lagi perlu untuk diteliti lebih jauh kebenaran dan kepalsuannya.
Di sisi lain, saat akan melahirkan Nabi Muhammad, Sayyidah Aminah mendengar bisikan-bisikan yang berpesan agar anak yang dilahirkannya diberi nama Muhammad. Prof Quraish menjabarkan, yang harus diingat adalah sebelum Nabi Muhammad SAW lahir sudah tersebar kabar melalui orang-orang Yahudi dan Nasrani bahwa akan datang seorang Nabi setelah Nabi Isa AS, dan namanya adalah Muhammad/Ahmad.
Diriwayatkan bahwa pada suatu malam, ketika bulan memancarkan sinarnya dengan terang, Sayyidah Aminah mendengar suara yang berkata, “Tidak lama lagi engkau akan melahirkan tokoh umat ini. Kalau dia lahir, berdoalah memohon perlindungan untuknya dari Yang Maha Esa dan dari semua yang iri hati dan namailah dia Muhammad,”.
Maka pada hari Senin malam menjelang fajar, Sayyidah Aminah dengan ditemani hanya oleh pembantunya yang berasal dari Etiopia, Barakah Ummu Aiman, mulai merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Disebutkan juga dalam beberapa riwayat bahwa bidan yang membantu Sayyidah Aminah melahirkan bernama Al-Syaffa.
Informasi ini tidak dapat diragukan kebenarannya karena dikonfirmasi oleh Alquran (Quraish Shihab: Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW Hal. 205).
Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 157, “Alladzina yattabi’una arrasula annabiyyalumiyya alladzi yajidunahu maktuban indahum fittawraati wal-injili,”. Yang artinya, “(Yaitu) orang-orang yang mengaku Rasul, Nabi yang ummiy yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka,”.
Dalam Alquran Surah As-Shaff ayat 6, Allah SWT berfirman, “Wa idz qaala Isyabnu Maryama ya bani Israila inniy Rasulullahi ilaikum mushaddiqan lima baina yadayya minattaurati wa mubassyiran birasuli ya’ti min ba’diy ismuhu ahmad,”.
Yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, ‘Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad),”.