REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Salah seorang sahabat nabi sekeligus orang keenam yang masuk Islam, Abdullah bin Mas’ud pernah mengungkapkan bahwa ada beberapa golongan manusia yang tertipu dengan apa yang diberikan kepadanya.
Dalam kitabnya yang berjudul Nashaihul ’Ibad, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa Abdullah bin Mas’ud ra. berkata,
كم من مستدرج بالنعمة عليه، وكم من مفتون بالثناء عليه، وكم من مغرور بالستر عليه
Kam min mustadrajin bin ni’mati ‘alaihi, wa kam min maftuunin bis tsanaa’i ‘alaihi, wa kam maghruurin bis sitri ‘alaihi.
Artinya, “Betapa banyak manusia yang ditipu (dihukum secara berangsur-angsur) melalui kesenangan (melalui banyaknya kenikmatan) yang diberikan kepadanya,
Betapa banyak manusia yang dicoba (diuji dengan kesusahan) melalui pujian orang lain (dengan banyaknya pujian orang) kepadanya,
Betapa banyak manusia yang terperdaya (hatinya tenang dengan dunia dan melupakan akhirat) karena perlindungan (sebab Allah menutupi/menyembunyikan kejelekan-kejelekannya) padanya.
Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Muhajirin dari Bani Zahrah. Ibnu Mas’ud juga termasuk dalam golongan sahabat as-sabiqunal awwalin, sahabat yang memeluk Islam pada masa awal didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Postur tubuhnya pendek dan kurus, tak seperti orang-orang Arab pada umumnya. Namun, dalam hal ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam bidang Alqur’an, pengetahuan beliau lebih mendalam dari para sahabat pada umumnya. Kisah keislamannya cukup unik, karena ia melihat dan mengalami secara langsung mu’jizat Rasulullah SAW.
Ia adalah seorang sahabat yang mampu meniru sifat-sifat mulia seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Oleh karena itu, tidak heran jika ia mempunyai banyak sifat teladan, seperti terpelajar, berakhlak tinggi, sesuai dengan karakter, hingga menjadi salah satu pakar ilmu pengetahuan.
Ali bin Abi Muthalib juga memuji Ibnu Mas’ud dan menyatakannya sebagai orang berilmu, yang mengetahui Alquran dan sunnah. Abdullah bin Mas’ud banyak meriwayatkan hadits sebanyak 840 hadits. Dia wafat di Madinah pada tahun 32 Hijriah dalam usia 65 tahun.