Beberapa teks paling terkenal yang dibaca selama Maulid di Arab Saudi adalah oleh Al-Sakhawi, Al-Barzanji, dan Al-Qawuqji, yang menggambarkan karakteristik dan sosok Nabi.
Dalam Islam, Muslim memiliki filosofi dzikir sebagai obat untuk kelupaan manusia yang mengakar. "Oleh karena itu, setiap orang selalu membutuhkan sesuatu untuk membuat kita mengingat, menarik perhatian kembali pada diri kita sendiri, bertanya-tanya tentang kebenaran kita, dan melihat apa yang sebenarnya memenuhi hati dan pikiran kita, harapan dan tujuan kita. Acara seperti Maulid memainkan peran yang sama dalam kehidupan seorang Muslim,” kata Al-Kubaisi.
“Di Arab Saudi, Maulid dirayakan sebagian besar oleh para sufi atau pengagum praktik sufi di Kerajaan tetapi tidak terbatas pada mereka. Namun, itu tidak diterima oleh Salafi," ujar seorang salaf, Fadhel dari Jeddah.
Beberapa keluarga terkenal di Hijaz merayakannya dan mengadakan pertemuan tahunan seperti di rumah ulama Muhammad Alawi Al-Maliki. Fadhel mempelajari tentang kisah maulid nabi di sekolah Islam.
Akhirnya dia percaya pada kebolehan perayaan Maulid karena mempromosikan cinta, kebaikan, dan kasih sayang. Dia sekarang mengundang teman-temannya untuk bergabung dengan pertemuan ini setiap tahun.
Baca juga : Puluhan Pemukim Israel Serbu Masjid Al Aqsa