REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling peduli dan amat mengutamakan kebersihan dalam hidupnya bukan hanya berkaitan dengan ibadah langsung, tetapi dalam pergaulannya. Salah satunya Rasullullah sering kali menggosok gigi (bersiwak), berkumur, bahkan mencuci batang hidung ketika mau berwudu.
Bahkan menurut riwayat, ketika Rasulullah akan masuk kamar istrinya, Rasul senantiasa bersiwak terlebih dahulu. Selain itu, pakaian beliau selalu bersih, rapi, dan menyenangi wewangian.
"Alquran banyak menggunakan istilah-istilah yang berkaitan dengan kebersihan atau kesucian dengan lafal taharah dan tazkiyyah," begitu tulis tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang Dan Diklat Departemen Agama RI Tahun 2009, "Kesehatan Dalam Persepektif Alquran".
Lafal taharah disebut sebanyak 31 kali dan tazkiyyah 59 kali dengan berbagai macam bentuknya. Dalam Alquran tidak disebutkan kosakata nazafah, sebagaimana dalam hadis. Ungkapan yang sering didengar yang semakna dengan hadis sahih ialah “annazafatu minal-iman”, kebersihan sebagian dari iman.
Ungkapan ini agaknya disimpulkan dari hadits yang berkaitan dengan kebersihan ataunazafah itu.Hadits-hadits di atas menggunakan kata nazafah dan menggunakan kata taharah yang menunjukkan pada kebersihan.
Paling tidak korelasi antara keduanya amat erat sehingga ketika dikatakan sesuatu itu suci ada kaitan dengan najis, dan ketika dikatakan bersih ada kaitannya dengan kotor. Dari sini dapat disimpulkan pula bahwa tidak selamanya yang dinilai bersih selalu suci, dan tidak selamanya yang dinilai suci selalu tampak bersih.
Misalnya tanah yang melekat di pakaian seperti tampak kotor, padahal sebenarnya suci, bahkan tanah adalah alat bersuci ketika tayamum. Namun, setitik air seni di pakaian yang tampak seperti bersih, bahkan tampak necis dan perlente, tetapi sebenarnya adalah najis, dan demikian seterusnya.