Senin 04 Oct 2021 15:57 WIB

Polisi Selidiki Pencemaran Limbah Sungai Cisadane yang Viral

Aliran Sungai Cisadane berwarna merah seperti darah viral di media sosial.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Tangkapan layar video pencemaran Sungai Cisadane, yang viral akibat airnya berwarna merah seperti darah.
Foto: Istimewa
Tangkapan layar video pencemaran Sungai Cisadane, yang viral akibat airnya berwarna merah seperti darah.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kepolisian melakukan penyelidikan mengenai adanya dugaan pencemaran limbah berupa perubahan air berwarna merah seperti darah di Sungai Cisadane yang berlokasi di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten. Sejumlah orang sedang diperiksa dalam kasus tersebut.

"Kita sedang melakukan penyelidikan beberapa orang akan kita mintai keterangan dalam rangka klarifikasi penyelidikan,” kata Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra di Kota Tangsel, Senin (4/10).

Angga menuturkan, untuk mendalami kasus tersebut, penyidik mengambil sampel air limbah dari sebuah tempat usaha pencucian plastik untuk dilakukan pengujian di laboratorium. Tempat usaha itu berlokasi tidak jauh dari bibir Sungai Cisadane, dan diduga menjadi sumber munculnya air berwarna merah seperti darah yang mengalir ke kali.

"Beberapa sampel sudah diambil, baik sampah yang dicuci. Jadi tempat ini adalah lokasi pencucian sampah sampel berupa air sungai sudah kita ambil. Kemudian sampel berupa plastik atau adonan sumber kenapa air kali itu berwarna," terangnya.

Angga mengatakan, informasi sementara yang diperoleh dari keterangan pengelola tempat pencucian plastik, warna merah yang mencemari Sungai Cisadane berasal dari sumber sampah yang dibawa dari luar pengepul.

"Warna merah berasal dari sampah yang diambil dari luar pengepul-pengepul. Jadi bukan mereka menyiapkan adonan atau bahan kimia yang menyebabkan warna merah, tapi berasal dari sumber sampah, tapi kita akan lakukan penyelidikan," ujar Angga.

Dia memastikan, penyidik mendalami kasus tersebut sampai tuntas, termasuk juga memeriksa ihwal perizinan usaha dan kegiatannya. "Dia (pengelola tempat usaha pencucian plastik) menyampaikan mereka mengumpulkan sampah-sampah plastik dari pengepul perusahaan dan perorangan untuk dicuci dan dijual kembali. Nanti kita lakukan penyelidikan mulai perizinan dan sebagainya," kata Angga.

Pencemaran limbah berwarna merah terjadi di kawasan Serpong, yang viral di media sosial sejak Sabtu (2/10). Limbah berwarna merah mirip darah tersebut mengalir dari sisi sebuah tempat usaha pencucian plastik yang bermuara ke Sungai Cisadane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement