REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ziarah ke makam Nabi Muhammar SAW merupakan bagian dari ibadah. Agar ibadah ini diterima harus menjalankan adab-adabnya.
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi rah.a menulis beberapa adab berziarah ke makam Rasulullah SAW. Di antaranya jangan berteriak-teriak ketika membaca salam untuk Rasulullah.
"Sangat penting untuk diperhatikan mohon jangan berteriak-teriak ketika membaca salam dengan jangan menjerit-jerit," katanya.
Akan tetapi mengucapkan salam dengan suara sekiranya suara itu sampai ke dalam. Mula Ali Qari rah.a menulis, bahwa suara jangan terlalu keras dan jangan terlalu pelan, akan tetapi sedang-sedang saja, dan dengan sepenuh hati serta membawa perasaan malu atas perbuatan buruk kita.
Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan bahwa sahabat berkata suatu ketika. "Aku sedang berdiri di Masjid Nabawi. Tiba-tiba seorang melempar kerikil kepadaku."
"Setelah aku menoleh ternyata Ia adalah Umar."
Dengan isyarat ia memanggilku. Maka aku datang kepadanya. Ia berkata panggilah dua orang itu. "Aku pun memanggil dua orang yang dimaksud oleh Umar itu dan membawa kepada Umar.
Lalu Umar bertanya."Kalian dari mana? Keduanya menjawab, "Kami dari Thaif.
Umar berkata seandainya kalian orang Madinah, maka aku akan menghukum kalian, karena kalian berbicara di masjid nabi dengan berteriak-teriak."
Muhammad bin Maslamah mengatakan bahwa siapapun tidak sepatutnya berbicara keras di masjid. Mengenai kisah Umar di atas ada riwayat mengatakan bahwa Umar ra berkata.
"Aku akan memukulmu sehingga badan sakit semuanya. Tetapi karena keduanya orang asing di Madinah maka ketidak tahuan mereka dijadikan sebagai alasan untuk tidak memukulnya.
Apabila Aisyah mendengar suara yang agak keras dari paku yang dipukul ke tembok, ia memerintahkan seseorang supaya melarangnya agar tidak memukulnya keras-keras, dan jangan menyakiti Rasulullah.