REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hafsa binti Umar merupakan istri Rasulullah yang dikenal rajin belajar, amanah, tangguh, dan sangat taat. Sebelumnya, ia merupakan seorang janda dari suaminya yang mati syahid dalam perang Badar.
Dilansir dari About Islam, di masa ketika kebanyakan laki-laki dan perempuan buta huruf, Hafsa berbeda. Ia dapat membaca dan menulis. Hafsa mengabdikan dirinya untuk belajar seni sastra ketika itu bukan kebutuhan hidup dan memang sangat jarang perempuan memiliki pengetahuan itu.
Ketika hijrah dari Makkah ke Madinah, Hafsa membuat pengaturan khusus untuk menghafal ayat-ayat Alquran saat diturunkan. Setelah menghafal setiap ayat, dia akan memikirkannya secara mendalam, memberikan perhatian khusus pada makna, implikasi, dan interpretasi dari setiap ayat-ayat yang diturunkan.
Keingintahuannya tak terbendung dan seringkali menanyakan hal-hal yang membuatnya penasaran dengan mendiskusikan dan meminta penjelasan dari Nabi Muhammad SAW. Pada satu ketika, Hafsa, teman wanita lainnya, dan Nabi Muhammad SAW sedang duduk dan mengobrol bersama.
Dalam obrolan itu, Nabi SAW memberi tahu istri dan sahabatnya ini bahwa setiap orang yang telah memberikan ikrar kesetiaan di Hudaibiyah akan masuk surga. Lalu Hafsa bertanya, bagaimana itu mungkin dan dia mengutip sebuah ayat dari Surah Maryam, “Bahwa tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak menyaksikan neraka dan mendatanginya," (QS Maryam ayat 71).