Tetapi beberapa kelompok advokasi pro-Gandhi, termasuk cucunya Ela Gandhi, dengan keras menentang tuduhan rasialisme terhadap ikon kebebasan India ini. Mustafa Mheta, seorang peneliti yang berbasis di Johannesburg mengatakan konsep mencapai tujuan melalui non-kekerasan telah kehilangan relevansinya di Afrika.
“Mayoritas orang memiliki kemarahan yang begitu mendalam di dalam diri mereka. Sebagian besar kemarahan itu timbul dari negara yang memperlakukan rakyatnya 'secara brutal' atau dari kesulitan ekonomi," kata Mheta.
Di sisi lain, anggota eksekutif Media Review Network sebuah lembaga riset yang berbasis di Johannesburg, Iqbal Jassat, mengatakan Afrika sedang menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari kemiskinan, kekurangan gizi, pengangguran, masalah pengungsi, ditambah dengan korupsi dan kediktatoran.
“Mengatasi ini membutuhkan penentangan tegas yang sayangnya, seperti yang dibuktikan di Mesir dan di tempat lain, disambut dengan represi kekerasan,” katanya.