Jumat 01 Oct 2021 20:49 WIB

Sembilan Bacaan Iftitah yang Diriwayatkan Hadits (1)

Ada sembilan bacaan iftitah yang diriwayatkan hadits.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Sembilan Bacaan Iftitah yang Diriwayatkan Hadits (1). Foto: Jamaah haji sedang melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram pada musim haji 1440 H / 2019 M (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Sembilan Bacaan Iftitah yang Diriwayatkan Hadits (1). Foto: Jamaah haji sedang melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram pada musim haji 1440 H / 2019 M (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat beberapa riwayat mengenai doa iftitah.

Pertama

Baca Juga

عن عائشة رضي هللا عنها كان النيب صلى هللا عليه

وسلم إذا افتتح الصالة قال:

Dari Aisyah ra berkata: Rasulullah saw ketika memulai sholat beliau membaca:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Daru Quthni)

Kedua

Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata: Rasulullah saw ketika sholat malam beliau bertakbir kemudian  membaca doa:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

َSubhanakalla humma wabihamdika

watabarokasmuka wata’ala jadduka wala ilaha  ghoiruka”.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا

“Allahu Akbaru kabiro”

Kemudian dilanjutkan dengan membaca:

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ

A’udzubillahis sami’il alimi minas syaithonir rojim min hamzihi wanafkhihi wanaftsihi”

Aku berlindung kepada Allah swt dari syaitan yang terkutuk, dari gurisannya, dari tiupannya dan dari hembusannya. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i).

Ketiga

Dari Jabir ra, bahwa Rasulullah saw ketika memulai sholat beliau membaca:

“Subhanakalla humma wabihamdika

watabarokasmuka wata’ala jadduka wala ilaha ghoiruka. Wajjahtu wajhiya lilladzi fatoros samawatiwal ardh, hanifan wama ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil ‘alamin”

Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Aku hadapkan wajahku kepada Allah Yang menciptakan langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri dan aku bukan bagian dari orang musyrik.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.Tiada sekutu baginya dan dengan  itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk bagian dari orang-orang muslim. (HR. AlBaihaqi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement