Adakah bohong yang dibolehkan?
Ada sangat sedikit pembenaran untuk berbohong dalam Islam. Nabi SAW mengarahkan kita untuk mengatakan yang sebenarnya, bahkan di bawah keadaan negara yang paling keras sekalipun. Namun, seseorang dapat memilih untuk tidak mengatakan yang sebenarnya jika berada dalam kondisi sebagai berikut.
• Untuk keharmonisan pasangan
Misalnya, jika seorang istri bertanya kepadanya apakah dia cantik atau apakah dia mencintainya, tidak ada salahnya menjawab dengan iya, meskipun tidak demikian.
• Mendamaikan dua pihak yang berselisih
Agar perselisihan tidak menyulut menjadi sesuatu yang lebih buruk. Mediator dalam kasus seperti itu dapat memberi tahu satu pihak bahwa pihak lain memuji mereka.
• Menyadarkan orang kafir
Ketika Nabi Ibrahim AS memecahkan semua berhala kecuali yang terbesar dari mereka, orang-orang kafir memasuki kuil dan melihat berhala-berhala yang dihancurkan. Ibrahim AS kemudian menempatkan kapak di tangan kepala berhala.
Orang-orang kafir bertanya: "Siapa yang menghancurkan tuhan-tuhan kami?" Dia berkata: "Tanyakan kepada kepala berhala, dia memiliki kapak."
Mereka menjawab: "Apakah kamu tidak tahu bahwa dia tidak dapat berbicara atau bertindak?"
Ibrahim lalu menjawab: "Inilah yang telah saya katakan kepada Anda, jadi sembahlah Allah daripada batu-batu ini yang tidak dapat membahayakan atau menguntungkan Anda."