Selasa 21 Sep 2021 05:15 WIB

Suami Istri Saling Melengkapi dan Sama di Sisi Allah SWT

Suami istri layaknya pilot dan ko-pilot dalam sebuah penerbangan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Suami Istri Saling Melengkapi dan Sama di Sisi Allah SWT
Foto:

"Ini adalah skenario yang adil karena saran dan kekhawatiran dari kedua belah pihak dibahas dan konsensus dicapai untuk mengambil keputusan terbaik," kata Ezzat.

Namun, suami istri sering kali berselisih tentang keputusan keluarga. Ini biasanya terjadi tanpa adanya syura, harmoni dan pemahaman. Misalnya, beberapa suami suka mengambil sebagian besar keputusan sendiri dan kediktatoran jenis ini sering menimbulkan masalah.

Salah satu contohnya adalah seorang suami yang mendapat tawaran pekerjaan untuk bekerja di luar negeri, di mana dia akan mendapatkan lebih dari dua kali lipat gaji yang dia dapatkan di rumah. Dia tidak boleh mengambil keputusan ini tanpa syura karena perjalanannya ke luar negeri berdampak langsung pada istri dan anak-anaknya.

Beberapa istri mengambil pendekatan yang sama dan mungkin tidak berkonsultasi dengan suami mereka tentang hal-hal penting yang berkaitan dengan anak-anak mereka. "Keduanya salah. Mereka berdua harus menerapkan syura dalam masalah keluarga sebelum mereka menerapkan keputusan penting," katanya.

Ketika seorang pilot bersiap untuk mendaratkan pesawat di landasan pacu, hanya satu orang yang harus memegang kendali. Ini berarti ko-pilot harus mengikuti perintah pemimpin pada saat kritis ini dan tidak berdebat.

Mengapa? Karena ini adalah saat kritis ketika keselamatan semua orang yang ada di dalamnya terancam. Ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat atau berselisih atau memperebutkan kepemimpinan.

https://aboutislam.net/reading-islam/living-islam/pilot-co-pilot-husband-wife-relations-islam/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement