REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dia adalah Abu Amr yang menjadi tokoh kaumnya. Dia memakai baju sutra dan menyepuhnya dengan emas.
Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Aidh Abdullah Al-Qarny, meskipun demikian, baju sutra dan sepuhan emasnya tidak ada artinya baginya. Dia kelak akan menghuni neraka dan mendekam di jahannam untuk selama-lamanya karena dia mengingkari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dia tidak mau sujud kepada-Nya dan tidak bisa merasakan lezatnya beribadah. Suatu ketika, ia mendatangi Rasulullah.
Ia membawa tulang dan memotong-motongnya lalu melemparnya di hadapan Rasulullah seraya berkata, "Wahai Muhammad, bisakah Tuhanmu menghidupkan tulang belulang ini kembali setelah hancur?"
Rasulullah menjawab, "Iya, dan Dialah yang akan memasukkan kamu ke dalam neraka." Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَضَرَبَ لَـنَا مَثَلًا وَّ نَسِىَ خَلۡقَهٗ ؕ قَالَ مَنۡ يُّحۡىِ الۡعِظَامَ وَهِىَ رَمِيۡمٌ.
قُلۡ يُحۡيِيۡهَا الَّذِىۡۤ اَنۡشَاَهَاۤ اَوَّلَ مَرَّةٍ ؕ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيۡمُ
"Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk" (QS. Yasin ayat 78-79).
Mahasuci Allah yang telah membentuk manusia dan menciptakannya dari air sperma yang hina. Mahasuci Allah yang telah menciptakan manusia dan menjadikannya mendengar dan melihat dengan kedua telinga dan matanya, lalu setelah itu ia menentang dan mengingkari-Nya,
قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ
"Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?" (QS. Abasa ayat 17).