Rabu 15 Sep 2021 04:25 WIB

Wanita Afghanistan di Luar Negeri Tolak Pakaian Serbahitam

Para wanita Afghanistan di luar negeri mengunggah foto kenakan pakaian tradisional.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Christiyaningsih
 Mahasiswa Afghanistan mendengarkan pembicara wanita sebelum unjuk rasa pro-Taliban mereka di luar Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di Kabul, Afghanistan, Sabtu (11/9).
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Mahasiswa Afghanistan mendengarkan pembicara wanita sebelum unjuk rasa pro-Taliban mereka di luar Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di Kabul, Afghanistan, Sabtu (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Sejumlah wanita Afghanistan yang tinggal di luar negeri telah mengunggah foto mereka mengenakan pakaian tradisional Afghanistan. Tindakan ini dilakukan untuk menentang pakaian serbahitam yang dikenakan oleh ratusan wanita di Kabul dan provinsi lain baru-baru ini.

Mereka melakukan semacam protes secara virtual untuk menunjukkan kepada dunia apa sebenarnya pakaian tradisional wanita Afghanistan itu. Dalam foto, mereka tidak mengenakan syal tetapi mengaku syal menjadi bagian integral dari pakaian tradisional Afghanistan.

Baca Juga

Mereka mengklaim pakaian serbahitam yang menutupi tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki agak asing dan tidak pernah dikenakan oleh orang-orang Afghanistan. Tokoh agama juga mengatakan bahwa Islam telah mengizinkan wanita untuk menunjukkan tangan dan wajah mereka di depan umum dan tidak memerintahkan untuk menutupi seluruh tubuh.

Dilansir Khaama Press pada Selasa (14/9), baru-baru ini sekelompok wanita yang mengenakan pakaian serbahitam turun ke jalan di Kabul dan provinsi-provinsi lain. Mereka turun untuk mendukung Imarah Islam Afghanistan dan meminta hak mereka untuk pendidikan dan bekerja di bawah prinsip-prinsip Islam.

Orang-orang Afghanistan dan pengunjuk rasa virtual tidak mengkritik slogan dan tuntutan mereka. Pengunjuk rasa hanya mengeluhkan bahwa mereka sedang menampilkan citra palsu wanita Afghanistan kepada dunia dengan mengenakan pakaian aneh.

Baca juga : Sikapi Pangkostrad Dudung, MUI: Jangan Samakan yang Beda

Aktivis media sosial juga mengkritik pakaian seorang wanita Afghanistan yang memprotes Taliban di AS. Mereka mengatakan penampilannya tidak menampilkan gambaran nyata dari wanita Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement