REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat melaksanakan sholat, umat Islam tidak hanya diperintahkan untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW tapi juga kepada Nabi Ibrahim AS, khususnya pada saat tahiyat atau tasyahud akhir.
Mengapa sholawat ditujukan kepada Nabi Ibrahim pada tahiyat akhir, bukan kepada nabi-nabi lainnya?
Dalam Alquran, Nabi Muhammad SAW diperintahkan Allah SWT untuk mengikuti agama Ibrahim. Allah SWT berfirman:
ثُمَّ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik.” (QS An Nahl ayat 123).
Nabi Muhammad SAW dan kita yang mengikutinya merupakan orang yang paling utama bagi Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman:
اِنَّ اَوْلَى النَّاسِ بِاِبْرٰهِيْمَ لَلَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ وَهٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ “Orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini (Muhammad), dan orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman (kepada Nabi Muhammad).” (QS Ali Imran ayat 68).
Karena itu, umat Islam diperintahkan untuk mengirim sholawat kepada Nabi Ibrahim dalam tahiyat akhir sholat, dengan membaca,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”
Lembaga Fatwa Mesir, Dar Al Ifta menjelaskan bahwa umat Islam diperintahkan untuk mendoakan Nabi Ibrahim di setiap sholatnya hingga Hari Kiamat sebagai balasan atas kebaikannya.
Menurut Dar al-Ifta, setelah selesai membangun Kabah, Nabi Ibrahim juga berdoa untuk umat Nabi Muhammad SAW:
اللهم من حج هذا البيت من أمة محمد فهَبْه مني السلام “Ya Allah, siapa pun yang melakukan ziarah ke Rumah ini dari umat Muhammad, beri dia kedamaian dari saya.”
Seorang anggota dari Akademi Riset Islam, Muhammad Al Shahat Al Jundi menjelaskan bahwa Allah SWT memilih Nabi Ibrahim As dengan keutamaan dan kehormatan yang lebih besar dari pada nabi-nabi lainnya. Karena itu, menurut dia, umat Islam menyebutkannya dalam tahiyat akhir.
Sementara itu, seorang ulama Sunni dari Mazhab Hanafi, Badaruddin al-‘Aini memiliki pendapat lain tentang mengapa Ibrahim dipilih untuk disebutkan di dalam tahiyat akhir.
Menurut dia, Nabi Ibrahim dibacakan saat tasyahud akhir karena pada saat Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan para nabi dan rasul pada malam Miraj, tidak ada satu pun dari mereka yang menyapa umatnya kecuali Nabi Ibrahim.
“Jadi Nabi SAW memerintahkan kami untuk mendoakannya di setiap akhir sholat hingga hari kiamat sebagai balasan atas kebaikannya,” katanya.
Sumber:elbalad