• فِصَالًا
Allah Berfirman dalam Al Baqarah 233:
فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.
Kata “fishalan” berarti pisah, tapi bukan pisah cerai. Perpisahan di sini bermakna menyapih bayi.
• يَفْرَقُونَ
Dalam surat At Taubah ayat 56 Allah SWT berfirman:
وَيَحْلِفُونَ بِاللّهِ إِنَّهُمْ لَمِنكُمْ وَمَا هُم مِّنكُمْ وَلَـكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ “Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu).”
Kata “yufraqun” dalam ayat ini bukan berarti kaum yang terpisah. Arti sebenarnya adalah ketakutan atau menjadi kaum yang ketakutan.
• وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُوا۟
Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 118:
وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُوا۟ “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka..”
Kata “khalafu” dalam ayat ini berarti ditangguhkan taubat mereka. Ayat ini turun pada peristiwa diterimanya tabat tiga orang, Ka'ab bin Malik, Murarah bin Rabi', dan Hilal bin Umayyah yang sebelumnya ditangguhkan penerimaan tabat mereka, setelah mereka tidak pergi bersama Rasulullah SAW ke Tabuk.