Rabu 08 Sep 2021 05:25 WIB

Kontroversi Fatwa Mesir Izinkan Rekonstruksi Selaput Dara

Gadis yang ketahuan tidak perawan saat menikah harus menanggung stigma.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Kontroversi Fatwa Mesir Izinkan Rekonstruksi Selaput Dara
Foto:

Profesor pemikiran dan filsafat Islam di Universitas Al-Azhar Amna Nosseir setuju dengan fatwa tersebut. Alasannya hal itu mencegah penyebaran kejahatan dan amoralitas. 

Dia mengatakan kepada Al-Monitor bahwa mengekspos gadis atau wanita yang telah diperkosa atau dibujuk melakukan hubungan seks pra-nikah berbahaya karena membuat mereka tidak memiliki harapan.

"Ketika mereka dijauhi oleh keluarga atau masyarakat, mereka ditinggalkan dalam dan tidak diberi kesempatan mencari kehidupan layak. Operasi [rekonstruksi selaput dara] dapat memberi mereka kesempatan kedua dan mereka dapat menjadi istri dan ibu. Tuhan adalah penyayang dan penyayang dan mendorong umat beriman bertaubat dan mencari pengampunan atas dosa-dosa mereka. Lalu mengapa masyarakat harus menghakimi atau mengutuk orang-orang yang telah membuat kesalahan di masa lalu dengan keras?,” katanya.

https://www.al-monitor.com/originals/2021/09/hymen-reconstruction-fatwa-stirs-controversy-egypt

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement