4. Pengetahuan tentang sirah memberi konteks Alquran dan hadits
Banyak ayat dan narasi yang datang dalam Alquran dan hadits membutuhkan sedikit lebih banyak konteks untuk memahami situasi sepenuhnya. Pengetahuan tentang kehidupan Nabi sangat berguna untuk memahaminya. Misal, firman Allah dalam surat Ad-Dhuha ayat 3:
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ
“Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,”
Ketika dibaca sendiri, tidak ada konteks sama sekali untuk memahami ayat ini. Tapi sirah melukiskan latar belakang di mana wahyu ini diturunkan. Nabi Muhammad tidak menerima wahyu untuk beberapa waktu sebelum ayat ini dan berurusan dengan musuh-musuhnya yang mengejeknya. Pikiran bahwa Allah menjadi tidak senang dengan akhirnya menetap di kepalanya dan saat itulah Tuhan meyakinkan Nabi bahwa ini tidak terjadi.