REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan manusia di bumi hanya sementara dan akan kekal di akhirat nanti. Sebelum manusia digiring ke surga, mereka harus melalui beberapa tahapan, salah satunya adalah hari penimbangan atau yaumul mizan.
Namun, apa yang ditimbang saat hari tersebut? Pakar Tafsir Alquran Indonesia Prof M. Quraish Shihab mengatakan orang beriman harus percaya ada satu cara yang sudah ditetapkan Allah untuk mengukur kualitas seseorang. Untuk mengetahuinya, umat manusia akan ditimbang pada hari penimbangan.
“Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat. Ada yang menyebut orangnya yang ditimbang. Kenapa? Itu ada ayat Alquran berkata menyangkut orang-orang kafir dalam surat Al-Kahfi ayat 105. Jadi, orangnya yang ditimbang,” kata Quraish Shihab, dalam siniar yang diunggah akun resminya Quraish Shihab.
Allah berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 105:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَاۤىِٕهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَزْنًا
“Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak lakukan penimbangan atas mereka pada hari Kiamat.”
Quraish menceritakan ada sahabat Nabi bernama Abdullah bin Mas’ud. Dia terkenal dengan cara mengajinya yang merdu.