REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan ibadah-ibadah sunah seperti berdzikir, melaksanakan sholat malam, beriktikaf, dan lainnya merupakan amaliyah yang sangat baik dan dianjurkan dilaksanakan bagi setiap Muslim. Akan tetapi memiliki ilmu jauh lebih utama dibanding dengan ibadah-ibadah sunah tersebut.
Sebagaimana dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Thabrani.
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَضْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَضْلِ الْعِبَادَةِ وَخَيْرُدِيْنِكُمُ الْوَرَعُ.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Keutamaan ilmu itu lebih bagus dari keutamaan ibadah (yang sunah). Dan sebagus-bagusnya agamamu itu mempunyai sifat wara'.
Lalu mengapa memiliki ilmu itu lebih baik dari ibadah sunah. Sebab sejatinya setiap amal perbuatan harus didasari dengan ilmunya. Misalnya seseorang yang hendak berupuasa maka dia harus mengetahui tentang syarat sahnya berpuasa, hal-hal yang membatalkan puasa, waktu memulai puasa, dan lain sebagianya. Hal itu dapat diketahui apabila seseorang terlebih dulu mempelajarinya. Maka ilmu akan menjadikan sebuah amal ibadah menjadi sempurna dan terhindar dari kesia-siaan.
Dalam hadits tersebut juga dijelaskan tentang pentingnya sifat wara' dalam beragama. Wara' yakni sikap berhati-hati sehingga tidak terjerumus dalam menjalankan perbuatan yang dilarang Allah, mengkonsumi barang haram dan lainnya.