Senin 23 Aug 2021 06:34 WIB

Penjelasan Medis Mengapa Wanita Dilarang Sholat Saat Haid

Wanita dilarang melakukan sejumlah ibadah wajib saat alami haid

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Wanita dilarang melakukan sejumlah ibadah wajib saat alami haid. Ilustrasi wanita sholat
Foto:

Hal itu disebabkan terjadinya konsentrasi butiran-butiran darah putih pada rahim selama terjadi menstruasi agar dapat membela dan melindungi dari berbagai penyakit. Apabila perempuan yang haid itu menunaikan sholat , maka dia berpotensi kehilangan banyak darah dan butiran-butiran darah putih.

Dan itu dapat mengancam seluruh organ tubuh seperti hati, limpa, kelenjar limpa, otak, dan lainnya. Dari realita inilah nampak kebijakan pelarangan sholat  dalam Islam bagi wanita haid sangat menghasilkan hikmah kesehatan.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SAWt dalam Surah Al Baqarah ayat 222: 

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ “Wa yas-alunaka anil-mahidhi qul huwa adza.” Yang artinya, “Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, ‘Itu adalah sesuatu yang kotor’.” 

Di samping itu dijelaskan bahwa pergerakan fisik terutama bersujud dan rukuk dapat meningkatkan aliran darah ke rahim dan mudah hilang sia-sia. Para dokter dan ahli kesehatan banyak memberikan nasihat agar perempuan yang haid lebih banyak beristirahat yang cukup dan banyak mengkonsumsi makanan bergizi.

Hal itu agar tubuh tidak kehilangan banyak darah dan semua zat garam yang vital juga tidak hilang. Dari sinilah juga terlihat hikmah pelarangan sholat  bagi perempuan yang hadis. Namun ketika perempuan telah melewati masa haidnya, dia wajib bersuci dan menunaikan sholat .

Beda halnya apabila yang bersangkutan masih mengeluarkan darah haid pada masa haid yang familiar dia temui secara rutin. Rasulullah SAW pun bersabda: 

أَليسَ إذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ ولَمْ تَصُمْ، “Bukankah apabila menstruasi, maka perempuan tidak sholat  dan tidak berpuasa.”

Seputar haid

Perempuan yang mengalami menstruasi biasanya dapat mengenali darah haidnya berdasarkan kebiasaan tertentu atas ciri khas dari darah yang keluar. Dapat berupa jumlah (volume darah) yang keluar, tekstur darah, warna, bau dari jumlah hari yang dihasilkan dari darah tersebut, serta jumlah hari haid.

 

Wanita juga secara umum dapat mengenali apakah kondisi tubuhnya sedang baik-baik saja atau tidak jika melihat tekstur darah yang keluar dari rahimnya. Apabila tekstur, volume, dan bau darah yang keluar tidak sesuai dengan ciri-ciri sehat, maka dia dapat berkonsultasi kepada dokter ahlinya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement