REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Atas izin Allah SWT, salah satu ayat Alquran yang dibacakan Nabi Muhammad SAW dapat menyelamatkannya dari makar kaum kafir Quraisy.
Kisahnya ketika itu pada malam 27 Safar, para pemuka kafir quraisy sudah menyiapkan pengepungan sekaligus penyergapan untuk membunuh Nabi Muhammad.
Ustadz Ahmad Zarkasih Lc mengatakan saat itu ada 11 algojo yang sudah siap sedia sebagaimana sudah disepakati sejak pagi hari.
"Yang mana 11 orang itu adalah utusan masing-masing kabilah yang ada di Quraisy Makkah," tulis Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi.
Semua sudah mantap untuk melakukan pengepungan dan langsung membunuh Nabi Muhammad, maka dari itu sepanjang malam mereka terjaga tidak tidur menunggu sampai tengah malam. Di tengah malam itulah eksekusi akan dilakukan.
Tiba waktu tengah malam, mereka berangat menuju rumah beliau untuk menyelesaikan apa yang sebenarnya menjadi keinginan mereka sejak lama, yakni menghentikan dakwah beliau menyebarkan agama Islam. Rumah Nabi pun sudah terkepung 11 algojo dengan pedang tajam mereka. "Keadaan sungguh mencekam," katanya.
Namun atas kuasa Allah SWT, makar yang mereka persiapan dengan segala motivasinya tak sesuai rencana jadi tak bisa berhasil membunuh Nabi. Karena Allah juga sudah menyiapkan makar-Nya dan tidak ada pembuat makar yang bisa menandingi makarnya Allah
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
"Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS Al Anfal 30).
Di dalam rumahnya beliau sebelum keberangkatannya, beliau berpesan kepada Ali bin Abi Thalib RA. yang ada bersamanya kala itu, untuk tidur di kasurnya dan memakai selimut hijau yang biasa dipakai olehnya, lalu beliau berkata kepada Ali.
"Tidurlah di kasur ku ini dengan selimut hijau yang biasa aku pakai, mereka tidak akan menyakitimu sedikit pun," pinta beliau.
Nabi SAW pun mengambil tanah seukuran genggaman tangannya dari belakang rumahnya kemudian beliau, membuka pintu dan melihat barikade algojo yang sudah mengelilingi rumahnya. Tanpa ragu beliau lemparkan tanah yang digenggamnya ke kepala algojo-algojo tersebut sambil mebaca ayat 9 surat Yasin.
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ "Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (QS Yasin 9)
Seketika, Allah SWT menarik penglihatan seluruh algojo yang ada dengan kuasa-Nya sehingga mereka tak sekalipun melihat Nabi keluar dari rumah secara bebas menuju rumah Abu Bakar RA.