REPUBLIKA.CO.ID, Berdoa kepada Allah SWT memang tidak harus dengan berbahasa Arab. Setiap Muslim dapat berdoa kepada Allah sesuai dengan bahasanya masing-masing. Sebab Allah adalah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui segala sesuatu.
Akan tetapi sebaik-baiknya doa adalah mengikuti doanya Rasulullah SAW. Sebab Rasulullah dalam berdoa mendapat bimbingan langsung dari malaikat Jibril.
Bagi seorang Muslim memanjatkan doa dengan sesuai lafadz doa yang dicontohkan Rasulullah adalah kesunahan. Selain itu dalam setiap lafadz doa yang diajarkan Rasulullah sudah pasti mempunyai keutamaan tersendiri.
Sebagaimana Rasulullah berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan juga dalam kitab Wasiyatul Mustofa, yakni kitab yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran.
يَا عَلِيُّ، أَكْثِرْ مِنَ الدُّعَاءِ الَّذِيْ عَلَّمَنِيْهِ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَهُوَ الدَّائِمَةُ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Wahai Ali, perbanyaklah doa yang telah diajarkan Malaikat Jibril padaku. Dan itulah doa yang kekal dalam agama, dunia dan akhirat.