Ahad 08 Aug 2021 07:02 WIB

Waktu Puasa Tasu'a dan Asyura', Niat, dan Keutamaannya

Hari Asyura juga disebut sebagai hari di mana Allah menurunkan ampunan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Waktu Puasa Tasua dan Asyura, Niat, dan Keutamaannya
Foto:

Aisyah ra, berkata, "Hari Asyura' adalah hari ketika orang Quraisy Jahiliyah berpuasa. Rasulullah SAW pun berpuasa pada hari itu. Ketika hijrah ke Madinah, beliau memerintahkan orang-orang berpuasa pada hari itu. Namun, ketika puasa Ramadhan diwajibkan, beliau bersabda, 'Siapa yang mau, silakan puasa hari Asyura'. Siapa yang tidak mau, silakan tinggalkan saja'."

Suatu hari, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat berpuasa di hari Asyura. Namun, sahabat menjawab hari itu bertepatan dengan hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi.

Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dikutip dari kitab Riyadhus Sholihin: "Dari Ibnu Abbas Ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Seandainya aku masih hidup hingga tahun yang akan datang, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharram, yakni puasa Tasu'a." (HR. Muslim)

Pada hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda, "Berpuasalah kalian di hari Asyura dan bedakanlah dengan Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya." (HR. Thahawy dan Al-Baihaqi serta Ibnu Huzaimah:2095)

Tujuan dari puasa Tasu'a itu adalah untuk menyelisihi puasa di hari Asyura yang dilakukan oleh orang Yahudi. Namun, belum sampai datang tahun berikutnya, Rasulullah SAW sudah menghadap ajalnya. Karena itulah, dua hari itu pada hari kesembilan dan kesepuluh termasuk di antara hari yang ditekankan berpuasa di bulan Muharram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement