Jumat 06 Aug 2021 13:35 WIB

Jangan Menganiaya Diri di Bulan Muharram

Tafsir larangan menganiaya diri di bulan Muharram.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Jangan Menganiaya Diri di Bulan Muharram. Foto:   Tawaf bersama rembulan (ilustrasi)
Foto: Daan Yahya
Jangan Menganiaya Diri di Bulan Muharram. Foto: Tawaf bersama rembulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Prof Hamka menyampaikan bahwa empat bulan Haram yakni Dzulqaidah, Dzulhijiah, Muharram dan Rajab telah dimuliakan sejak zaman Nabi Ibrahim. Dalam ayat 36 At-Taubah Allah SWT melarang umat menganiaya diri sendiri dengan berbuat dosa.

"...Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan-bulan itu."

Baca Juga

"Artinya menganiaya ialah melanggar peraturan. Sebab itu janganlah kamu berperang di bulan itu. Jagalah kesucian bulan itu dan jagalah kesucian Tanah Haram yang dihormati itu dan Masjid dan rumah yang dimuliakan itu. Jagalah kehormatan bulan-bulan itu, sebab menjaga itupun termasuk dalam agama yang lurus," tulis Prof  Buya Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar.

Prof Hamka mengatakan, sebelum datang Nabi Muhammad SAW bangsa-bangsa Arab itu telah sampai ke Tanah suci itu, sampai di zaman mereka menunjukkan sikap damai. Sehingga walaupun mereka bertemu muka dengan seorang yang menjadi pembunuh ayahnya, tidaklah dia mau membalas dendam atau menuntut bela selama berada di tanah itu. 

"Maka kalau segala larangan dan pantangan itu kamu langgar, berartilah kamu telah berlaku aniaya kepada diri sendiri," katanya.

Dan selain dari itu, kerjakanlah apa yang mesti di kerjakan dengan hati tulus ikhlas menurut bulan-bulannya itu. Datang bulan Dzulqaidah, bersiaplah untuk Haji, dan datang Dzulhijjah, kerjakanlah Haji. Datang Muharram, pulanglah dengan selamat. 

"Dalam masa enam bulan, berusahalah, berniagalah dan beternaklah sebaik-baiknya," katanya.

Dan ketika datang Rajab, pergilah umroh. Dan setelah datang syariat Puasa dalam Islam, sehabis pulang umrah Rajab, datanglah Sya'ban. Dan sehabis Sya'ban, datanglah bulan Ramadhan buat berpuasa. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement