REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sayyidina Husain bin Ali bin Abu Thalib wafat pada 61 Hijriyah atau 680 Masehi dalam tragedi besar sejarah umat Islam, Perang Karbala.
Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah wa Al-Nihayah mengulas soal apa yang terjadi sebelum kepala Husain bin Ali dikubur.
Pendapat yang populer dikalangan sejarawan bahwa Ibnu Ziyad membawa kepala cucu kesayangan Rasulullah SAW tersebut ke Yazid bin Muawiyah, meski sebagian kalangan menampiknya. Tetapi, menurut Ibnu Katsir pendapat sejarawan lebih kuat.
Kemudian mereka berbeda pendapat tentang lokasi dimakamkannya kepala Husain. Menurut Muhammad bin Sa’ad, Yazid lantas mengirimkan kepala Husain ke Amar bin Said, gubernur Madinah saat itu, lalu dimakamkan di sebelah ibunya di Baqi’.
BACA JUGA: Detik-Detik Menjelang Meninggalnya Umar Bin Khattab
Dalam riwayat Ibnu Abi Ad Dunya, dari Utsman bin Abdurrahman, dari Muhammad bin Umar bin Saleh, meski keduanya dikatakan lemah, disebutkan bahwa kepala Husain ada pada Yazid bin Muawiyah sampai dia kemudian wafat.
Kemudian kepala tersebut diambil dari gudang Yazid, dikafani, dimakamkan di dalam Bab Al-Faradis di kota Damaskus. "Lokasinya diketahui hari ini di Masjid Al-Ra's, di dalam Bab Al-Faradis II," demikian penjelasan Ibnu Katsir.
Ibnu Asakir dalam kitab Tarikhnya soal penjelasan biografi Rayya, pengasuh Yazid bin Muawiyah, Ibnu Asakir menyebutkan saat Yazid meletakkan kepala Husain di antara tangannya, dia melantunkan puisi Ibnu Az Za’bari:
“Saya berharap saudara-saudara saya di Badr telah menyaksikan | Al-Khazraj terkejut dengan gemuruh.”
BACA JUGA: Pasangan Suami Istri Ditemukan Meninggal Berpelukan
Ibnu Asakir melanjutkan, Setelah itu, Yazid menempatkannya di Damaskus selama tiga hari. Kemudian disimpan di gudang senjata sampai zaman kekhalifahan Sulaiman bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah. Di zaman inilah, kepala Husein yang telah menjadi tulang putih itu dibawa kepada Sulaiman.
Lantas Sulaiman mengafaninya, mensholatkannya, memberikan wewangian, mendoakannya, dan menguburkannya di pemakaman Muslim. Ketika Dinasti Abbasiyah berkuasa, kepala tersebut mereka pindahkan lagi.
Sementara itu, kelompok Fatimiyah mengeklaim bahwa kepala Husain dibawa ke Mesir lalu dikuburkan di sana. Setelah itu, mereka mendirikan sebuah petilasan terkenal di atas makam tersebut, yang disebut Taj Al Husain.
Sumber: youm7