REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT bersumpah dengan angin pada ayat pertama surat Adz Dzariyat. Allah SWT berfirman:
وَالذَّارِيَاتِ ذَرْوًا فَالْحَامِلَاتِ وِقْرًا فَالْجَارِيَاتِ يُسْرًا فَالْمُقَسِّمَاتِ أَمْرًا "Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat. Dan awan yang mengandung hujan, dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah. Dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan." (QS Adz Dzariyat 1-4)
Lantas mengapa Allah SWT bersumpah dengan itu semua? Apa maknanya? Dalam ayat-ayat pertama surat Adz Dzariyat, Allah SWT menjelaskan tentang para perempuan yang melahirkan.
Karena, keturunan mereka adalah sebaik-baik ciptaan Allah SWT. Bahkan, disebutkan pula, perempuan yang hamil dan mengalami kondisi yang berat dalam proses kehamilan tersebut, maka dialah perempuan.
Ayat-ayat selanjutnya memiliki kaitan yang erat dengan sumber rezeki. Angin, awan yang mengandung hujan, dan kapal-kapal, itu adalah sarana dan faktor datangnya rezeki. Adapun ayat selanjutnya, di mana malaikat memiliki bagian-bagian urusannya, menunjukkan bahwa rezeki adalah salah satu urusan yang ditangani malaikat.
Selain itu, ayat-ayat awal surat Adz Dzariyat juga menjelaskan soal proses terbentuknya awan hingga memiliki kandungan uap air lalu mencapai titik jenuhnya. Kemudian awan di lapisan atas atmosfer menjadi tersusun yang terdiri dari kristal es di bagian atasnya.
Hal itu mengakibatkan adanya tetesan air di bagian bawah. Bila ditambah inti kondensasi awan dari partikel halus yang disebarkan angin dari debu dan tanah bumi, semprotan laut, dan abu vulkanik yang disebarkan oleh angin, maka awan tersebut akan menurunkan hujan. Kondisi itulah yang kemudian membawa kemudahan dan kebaikan.
Pada ayat 5-6 surat Adz Dzariyat, dijelaskan pula bahwa Allah SWT menjanjikan adanya Hari Kebangkitan dan hisab (perhitungan). Dan semua yang dijanjikan Allah SWT adalah pasti terjadi, termasuk dalam hal ini adalah rezeki.
Rezeki adalah jaminan Allah SWT bagi para hamba-Nya. Rezeki ini diturunkan dengan mudah dan disesuaikan menurut kehendak-Nya.
Sumber: alukah