REPUBLIKA.CO.ID, — Dalam berdoa ada adab dan etikanya sebagaimana dicontohkan dan diajarkan Rasulullah SAW. Termasuk di dalam memposisikan kedua tangan ketika berdoa.
Rasulullah mengajarkan kepada umatnya agar membentangkan tangan ketika berdoa. Dan posisi tangan berada lurus dengan dada.
Rasulullah melarang ketika berdoa seseorang justru memposisikan tangan melebihi kepala (membentang ke atas melebihi kepala) bahkan orang tersebut menggerak-gerakan jari telunjuknya ketika berdoa sebagai isyarat kepada Allah SWT. Perbuatan tersebut tidak diperkenankan Rasulullah.
Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyat Al-Musthafa berisi wasiat-wasiat Rasulullah kepada sahabat Ali bin Abi Thalib yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.
يَا عَلِيُّ، إِذَا دَعَوْتَ فَابْسُطْ يَدَكَ حَذْ وَصَدْرِكَ وَلَا تَرْفَعُهَا فَوْقَ رَأْسِكَ وَتُشِيْرُ إِلَى اللهِ بِسَبَابَتِكَ الْيُمْنَى “Wahai Ali, jika engkau berdoa maka bentangkan lah tanganmu selurus dengan dadamu, dan jangan engkau mengangkat tanganmu lebih atas dari kepalamu dan berisyarat (menunjuk-nunjuk) kepada Allah dengan jari telunjuk kananmu.“